Apa Arti Resesi Ekonomi? Diprediksi Bakal Terjadi pada 2023 dan Lebih Menyeramkan

- 12 Oktober 2022, 14:57 WIB
Apa arti resesi ekonomi? Pertanyaan itu banyak dicari netizen menyusul pernyataan sejumlah kepala negara yang memprediksi bakal terjadi di 2023.
Apa arti resesi ekonomi? Pertanyaan itu banyak dicari netizen menyusul pernyataan sejumlah kepala negara yang memprediksi bakal terjadi di 2023. /Twibbonize.com/geralt
ISU BOGOR - Apa arti resesi ekonomi? Pertanyaan itu banyak dicari netizen menyusul pernyataan sejumlah kepala negara yang memprediksi bakal terjadi di 2023.

Resesi ekonomi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan, meluas, dan berkepanjangan. Aturan praktis yang populer adalah bahwa dua kuartal berturut-turut penurunan produk domestik bruto (PDB) merupakan resesi.

Resesi biasanya menghasilkan penurunan output ekonomi, permintaan konsumen, dan lapangan kerja. Para ekonom di National Bureau of Economic Research (NBER) mendefinisikan resesi sebagai kontraksi ekonomi yang dimulai dari puncak ekspansi yang mendahuluinya dan berakhir pada titik terendah dari penurunan berikutnya.

Baca Juga: Setelah 1998, Akhirnya Ekonomi Indonesia Terjelebab Resesi

Sebagaimana dilansir Investopedia, NBER mempertimbangkan penggajian nonpertanian, produksi industri, dan penjualan ritel, di antara indikator lainnya, dalam menunjukkan dengan tepat awal dan akhir resesi AS.

Penurunan harus dalam, meresap, dan bertahan lama untuk memenuhi syarat sebagai resesi menurut definisi NBER, tetapi ini adalah panggilan penilaian retrospektif yang dibuat oleh para akademisi, bukan formula matematika yang dirancang untuk menandai resesi segera setelah dimulai.

Misalnya, kedalaman dan sifat luas dari penurunan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 pada tahun 2020 membuat NBER menetapkannya sebagai resesi meskipun durasinya relatif singkat selama dua bulan.

Baca Juga: Resesi Ekonomi Kian Terasa, Pemkot Bogor Fokuskan Anggaran di Lima Program Ini

Memahami Resesi Ekonomi

Sejak Revolusi Industri, pertumbuhan ekonomi telah menjadi aturan di sebagian besar negara, dan kontraksi merupakan pengecualian yang berulang terhadap aturan itu. Resesi adalah fase korektif yang relatif singkat dari siklus bisnis; mereka sering mengatasi ketidakseimbangan ekonomi yang ditimbulkan oleh ekspansi sebelumnya, membuka jalan bagi pertumbuhan untuk melanjutkan.

Meskipun resesi adalah fitur umum dari lanskap ekonomi, mereka telah tumbuh lebih jarang dan lebih pendek di era modern. Antara tahun 1960 dan 2007, 122 resesi yang mempengaruhi 21 negara maju terjadi sekitar 10%, menurut Dana Moneter Internasional (IMF).

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Investopedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x