Saat virus dilepas terlihat luka mengalir di kaki seorang wanita yang gagal sembuh setelah hampir dua tahun perawatan antibiotik.
Padahal sebelum virus dilepaskan ke lukanya untuk mengalahkan infeksi bakteri, ia sudah sering mondar-mandir ke dokter dan selalu diberi antibiotik.
Baca Juga: Ashanty Banjir Dukungan Usai Dituding Bawa Virus Covid-19 dari Turki, Atta Halilintar Ucap Hal Ini
Terapi eksperimental secara khusus melibatkan virus yang menginfeksi bakteri, yang dikenal sebagai bakteriofag, atau disingkat "fag".
Bahkan sebagaimana dilansir dari Live Science, antibiotik saja telah gagal untuk menyembuhkan infeksi pasien, kombinasi antibiotik dan terapi fag tampaknya berhasil.
Menurut laporan baru dari kasus tersebut, yang diterbitkan Selasa, 18 Januari 2022 di jurnal Nature Communications.
Baca Juga: Ashanty Murka Dituding Bawa Virus Sepulang dari Turki: Kami Bukan Sekedar Jalan-Jalan
"Beberapa hari setelah perawatan, luka pasien sudah kering," kata Dr. Anaïs Eskenazi, penulis pertama studi dan spesialis dalam penyakit dalam dan penyakit menular di Rumah Sakit CUB-Erasme di Brussels, Belgia.
Ia menambahkan berarti nanah tidak lagi merembes dari luka, dan kulit berubah warna dari keabu-abuan menjadi merah muda.
Tiga bulan setelah terapi fag, dokter tidak dapat menemukan tanda-tanda superbug yang tersisa pada pasien dan lukanya terus sembuh. Dan dalam tiga tahun setelah pengobatan, infeksi bakteri belum kembali.