Virus Ini Dilepaskan ke Luka Seorang Wanita untuk Membunuh Superbug di Kakinya

- 20 Januari 2022, 20:36 WIB
Virus Ini Dilepaskan ke Luka Seorang Wanita untuk Membunuh Superbug di Kakinya
Virus Ini Dilepaskan ke Luka Seorang Wanita untuk Membunuh Superbug di Kakinya //Pixabay/ Arek Socha

Baca Juga: Geger! Ditemukan Virus Covid-19 Varian Baru di Sumedang, Ternyata Ini Faktanya

"Saya melihat ini sebagai bukti meyakinkan bahwa Anda bisa mendapatkan sinergi antibiotik dan fag," katanya.

Dengan demikian, lanjut dia, bakteriofag dan obat-obatan bekerja sama untuk membunuh superbug lebih efektif, kata Paul Turner, seorang profesor ekologi dan biologi evolusi di Universitas Yale, yang tidak terlibat dalam studi.

Efek sinergis semacam ini telah muncul dalam penelitian sebelumnya, termasuk pekerjaan Turner sendiri, dan laporan kasus baru memberikan bukti lebih lanjut tentang bagaimana efek itu dapat membantu pasien manusia.

Baca Juga: Soal Statement Kontroversial Arteria Dahlan, Refly Harun: Blunder Luar Biasa

Sinergi fag-antibiotik

Konsep menggunakan virus untuk membunuh bakteri pertama kali muncul lebih dari satu abad yang lalu, hampir satu dekade sebelum ditemukannya penisilin pada tahun 1928, menurut laporan tahun 2017 di World Journal of Gastrointestinal Pharmacology and Therapeutics.

Namun, pemahaman para ilmuwan tentang fag terbatas pada saat itu, dan setelah penemuan dan produksi farmasi antibiotik, bidang tersebut sebagian besar ditinggalkan.

Namun, berbagai kelompok penelitian di bekas Uni Soviet dan Eropa Timur terus mempelajari terapi fag dan menjalankan uji coba pengobatan pada manusia, dengan keberhasilan yang bervariasi.

Ketertarikan pada terapi fag muncul kembali dalam dekade terakhir, ketika para ilmuwan mulai mencari strategi baru untuk mengalahkan superbug yang kebal antibiotik.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah