Presiden Kehormatan Federasi Sepak Bola Rusia (RFU) Vyacheslav Koloskow mengatakan protes ini sangat diperlukan.
Sekadar diketahui, Timnas Ukraina dipermalukan Wales 1-0 dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2022, Minggu. Bukan hanya gol bunuh diri Andrei Jarmolenko yang membuat heboh, tapi juga jersey Ukraina yang menjadi duri bagi RFU.
Garis besar Ukraina – termasuk Krimea – ditampilkan di kaus biru. Namun, semenanjung itu dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014, yang telah mendorong asosiasi sepak bolanya untuk mengambil tindakan.
Baca Juga: Rusia Siap Berunding dengan PBB dan Ukraina, Lavrov: Ini Tak Membawa Apa Pun
"RFU telah mengirimkan protes ke FIFA karena asosiasi Ukraina telah menggambarkan Krimea sebagai bagian dari Ukraina di kausnya, sehingga melanggar aturan organisasi," kata asosiasi tersebut dilansir dari Kantor Berita Rusia TASS, Rabu 8 Juni 2022.
Selain itu, protes lain diajukan karena "pernyataan individu oleh pejabat Ukraina terhadap warga Rusia".
Presiden Kehormatan RFU Vyacheslav Koloskov menjelaskan bahwa sebuah protes diperlukan karena setelah referendum Krimea dan Sevastopol sudah menjadi wilayah kedaulatan Rusia.
"Dan jika wilayah Rusia digambarkan pada peralatan negara lain, kita harus mengirim protes," tegasnya.
Mantan wakil presiden FIFA berusia 80 tahun itu juga senang bahwa Wales telah merebut tiket Piala Dunia terakhir Eropa.