ISU BOGOR - Dari cerita kerabat keluarga Rangga (6) yang tewas saat membela ibunya DA saat akan diperkosa Sam, yakni Adi menuturkan warga sering menyebut ibu dan anak itu ramah dan sering bertegur sapa dengan warga yang melintas di gubuknya.
Bahkan pelaku juga sering mampir, bercengkrama dengan Aiyub sang ayah tiri Rangga sehingga mengenali keluarga itu lebih dekat..
“Pelaku selalu melewati gubuk mereka ketika berangkat dan pulang dari kebun, dan sering singgah ngobrol dengan ayah tiri korban,” kata Adi.
Baca Juga: Ayah Rangga Tahu dari Medsos Anaknya Tewas Ditebas Leher Oleh Sam: Rasanya Seperti Tidak Percaya
Baca Juga: Pecut, Ombudsman Surati Polri Agar Persuasif Terhadap Pengunjuk Rasa UU Cipta Kerja
Baca Juga: Bupati Bogor Ade Yasin Dukung Demo Buruh Tolak Omnibus Law Cipta Kerja
Fadli Fajar (30) ayah kandung Rangga mengaku bila pertama kali dirinya mengetahui kabar anaknya tewas ditebas Sam saat akan memerkosa DA mantan istrinya melalui media sosial, baru kemudian diberitahu oleh pihak keluarga.
“Rasanya seperti tidak percaya. Tapi itu semua sudah kehendak Allah. Saya minta aparat penegak hukum memberikan keadilan kepada kami. Mohon pelaku dihukum dengan seberat-beratnya,” katanya.
Fadli bercerita, bila sudah sejak lama mendiang bocah periang itu tinggal bersamanya di Sumatera Utara. Dua tahun lalu, Fadhli memilih berpisah dengan DA (28) yang pada malam jahannam itu, Sabtu 10 Oktober 2020 tengah malam diperkosa oleh Sam.