Penjelasan Laman NU Kutip Ulama Jombang Tolak Rebo Wekasan, Simak

- 14 Oktober 2020, 20:42 WIB
Salat Sunnah Rawatib Qobliyah dan Ba’diyah, Waktu Pengerjaannya
Salat Sunnah Rawatib Qobliyah dan Ba’diyah, Waktu Pengerjaannya /pixabay/

ISU BOGOR - Laman Nahdlatul Ulama (NU) mengutip penjelasan ulama Jombang soal yang menolak adanya bulan sial dan hari nahas Rebo Wekasan dalam menyampaikan kepada masyarakat secra daring.

Dikutip IsuBogor.com dari laman islam.nu.or.id pada Rabu, 14 Oktober 2020, NU menulis pendapat ulama adanya bulan sial hingga ada tradisi Rebo Wekasan masyarakat Indonesia.


Dituliskan, mengutip KH. Abdul Kholik Mustaqim, Pengasuh Pesantren al-Wardiyah Tambakberas Jombang, para ulama yang menolak adanya bulan sial dan hari nahas Rebo Wekasan berpendapat (dikutip dengan penyesuaian):

Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Referensi Makanan Hingga Kecantikan

Baca Juga: November, Tenaga Medis, ASN, Guru, Giliran Pertama Vaksinasi di Kota Bogor

Baca Juga: Prancis Ciut Ditekan China Soal Pameran Genghis Khan

Pertama, tidak ada nash hadits khusus untuk akhir Rabu bulan Shafar, yang ada hanya nash hadits daif yang menjelaskan bahwa setiap hari Rabu terakhir dari setiap bulan adalah hari naas atau sial yang terus menerus, dan hadits daif ini tidak bisa dibuat pijakan kepercayaan.

Kedua, tidak ada anjuran ibadah khusus dari syara. Ada anjuran dari sebagian ulama tasawwuf namun landasannya belum bisa dikategorikan hujjah secara syariat.

Salat di Rebo Wekasan

Halaman:

Editor: Linna Syahrial


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x