Lintang Kemukus Menurut Kosmologi Jawa Dulu dan Sekarang, Tanda Konflik Sampai Kehidupan Susah

- 13 Oktober 2020, 13:50 WIB
Lintang Kemukus.
Lintang Kemukus. /Twitter @deningcarlo

Menurutnya, pada 12 Agustus 2014 sempat terlihat sebuah komet berekor dan orang Jawa menyebut dan meyakininya sebagai Lintang Kemukus.

Saat itu komet berekor itu melintas dan menyala terang di atas Kota Solo. Bagi orang Jawa munculnya benda tersebut di atas langit sebagai isyarat, sasmita, akan datangnya bencana besar.

"Saat itu Indonesia baru saja menyelesaikan Pilpres. Jokowi seorang priyayi asal Solo baru terpilih menjadi Presiden. Saat itu, beberapa bulan lagi akan dilantik," tuturnya dalam berbagai artikel yang ditulis dan dimuat disejumlah media massa.

Baca Juga: Fenomena Lintang Kemukus Menurut Astrophile, Legenda Keris Majapahit dan Istilah 'Berambut Panjang'

Tanda-tanda adanya, ontran-ontran, sudah mulai terlihat di tengah masyarakat. Ekses perpecahan para pendukung kedua paslon, Jokowi-JK Vs Prabowo-Hatta mulai terasa dalam masyarakat.

Perpecahan itu sesungguhnya sudah mulai terjadi sebagai imbas dari Pilkada Jakarta 2012. Saat itu Jokowi berpasangan dengan Ahok mulai menggunakan medsos sebagai alat kampanyenya.

 

Mereka tergabung dalam Jokowi-Ahok Social Media Volunteers (Jasmev). Para anggota Jasmev inilah yang kemudian dikenal sebagai “pasukan nasi bungkus” (panasbung).

Baca Juga: Fenomena Lintang Kemukus Muncul di Langit Jawa, Antara Mitos dan Tetengger Pagebluk

Tugasnya melakukan kampanye Jokowi-Ahok di medsos. Mereka juga bertugas mem-bully tanpa ampun kelompok yang berseberangan.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x