Fadli Zon Dituding Dukung Terorisme, Politikus Gerindra Itu Tegas: Fitnah yang Sangat Kotor

- 16 Maret 2022, 16:44 WIB
Politikus Gerindra, Fadli Zon.
Politikus Gerindra, Fadli Zon. / Instagram @fadlizon /

ISU BOGOR - Politikus Partai Gerindra, Fadli ZOn dituding mendukung terorisme gegara foto tahun 2015. Fadli Zon menyebut tudingan tersebut adalah fitnah.

Melalui Twitter pribadinya @fadlizon, ia memberikan klarifikasi.

"Sebagai Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Korpolkam, 2014-2019), setiap hari saya menerima berbagai delegasi bahkan hingga puluhan orang," tulisnya dikutip Rabu, 16 Maret 2022.

Baca Juga: Dituding Terlibat Terorisme karena Foto Tahun 2015, Fadli Zon Beri Klarifikasi: Keji Sekali...

Ia mengaku menerima masyarakat dari berbagai spektrum golongan dan kepentingan. Baik untuk keperluan audiensi, penerimaan pengaduaan, maupu courtesy call.

"Sebagai wakil rakyat, saya selalu bersikap terbuka terhadap seluruh anggota masyarakat, apapun suku, ras, agama, serta afiliasi politiknya. Itu adalah bagian dari tugas representasi saya sebagai anggota DPR RI," ujarnya.

Fadli Zon menerangkan, pada 28 Mei 2015, saya bersama Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Fahri Hamzah menerima permintaan delegasi kemanusiaan dari Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) yang dipimpin oleh Ustadz Bachtiar Nasir (UBN).

Baca Juga: Kuis Hari Bumi Indonesia 2022, Ini Link dan Cara Main Game Super Trending di Google dan PsyCat

Mereka menyampaikan perkembangan situasi pengungsi Suriah di perbatasan Turki yang membutuhkan bantuan dari masyarakat Indonesia. Mereka menggalang dana untuk rumah sakit darurat, makanan, serta pakaian bagi pengungsi korban perang.

"Karena dana dikumpulkan dari masyarakat Indonesia, mereka kemudian meminta saya n Saudara @Fahrihamzah sbg representasi pimpinan wakil rakyat untuk scra simbolik menyerahkan bantuan kemanusiaan tsb pd FIPS. Penyerahan bantuan simbolik ini diabadikan oleh para wartawan yg hadir," katanya.

Sebagai anggota sekaligus pimpinan parlemen kala itu ia selalu mendokumentasikan setiap kegiatannya sebagai bentuk keterbukaan sekaligus pertanggungjawaban publik.

Baca Juga: Gempa Terkini Sukabumi 5,5 SR Terasa hingga Jakarta, Berikut Penjelasan BMKG

"Selama saya menjabat Wakil Ketua DPR RI Bidang Korpolkam, kegiatan-kegiatan itu sy dokumentasikan dalam buku 'Berpihak Pada Rakyat' yg terdiri dari lima jilid. Pertemuan dengan anggota delegasi FIPS tadi dicatat dan didokumentasikan pada buku jilid pertama halaman 285," ujar Fadli Zon.

Lebih lanjut ia mengatakan, semua dana yang tertera dalam simbol (USD 20,000) adalah dana yang dikumpulkan oleh FIPS dari masyarakat Indonesia, bukan sumbangan pribadi Fadli Zon atau Fahri Hamzah.

"Saya dan Saudara Fahri Hamzah kenal dengan tiga anggota delegasi FIPS, yaitu Ustadz Bachtiar Nasir, Mustofa Nahra, serta pengacara Achmad Michdan. Namun, empat orang lainnya saya tidak kenal," imnbuhnya.

Baca Juga: Bumi Kembali 'Bergoyang', Gempa Sukabumi 5,5 SR Terasa hingga Jakarta, BMKG Beri Penjelasan

Fadli ZOn menerangkan, sebelu bertamu ke DPR, FIPS juga telah bertamu ke Kementerian Luar Negeri pada 21 Mei 2015 yang diterima oleh Wakil Menteri Luar Negeri.

Ia mengatakan, Kementerian Luar Negeri menyambut baik kegiatan FIPS dan mengakui bahwa pemerintah Indonesia memiliki pemikiran serta visi yang sama dengan FIPS terkait bantuan kemanusiaan bagi rakyat Suriah yang saat itu sangat membutuhkan pertolongan kemanusiaan.

Menurutnya, penerimaan terhadap delegasi FIPS adalah bentuk dukungan terhadap aksi kemanusiaan. Ketika masyarakat Indonesia menyumbang rumah sakit di Gaza.

Baca Juga: Gempa Sukabumi Terkini 5,5 SR, Keyword 'Gempa' Langsung Trending di Twitter

"Sebagai Wakil Ketua DPR RI saya juga diminta untuk menyerahkan bantuan tersebut secara simbolik," sambungnya.

Namun, ada yang mengaitkan bahwa Fadli Zon mendukung terorisme. Ia menegaskan bahwa upaya untuk mengait-ngatikan dengan terduga teroris adalah fitnah belaka.

"Secara politik, saya menganggap ini adlah fitnah yang kotor, sama seperti kalau ada orang yg mencoba mengaitkan Presiden @jokowi dengan terorisme hanya karena pernah menerima terduga teroris Farid Okbah di Istana," katanya.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Gempa Kembali Mengguncang Jakarta, Ini Kata BMKG

Farid Okbah diterima Presiden Joko Widodo pada 29 Juni 2020. Pada 16 November 2021 Farid Okbah ditangkap oleh Densus 88 sebagai terduga teroris.

"Apakah dua peristiwa yang berlainan itu bisa dikait-kaitkan?" tanya dia.

"Penjelasan ini saya buat untuk menepis fitnah sejumlah orang yg secara insinuatif berusaha memutarbalikan dukungan saya terhadap aksi kemanusiaan seolah adalah bentuk dukungan terhadap terorisme. Itu fitnah yang sangat kotor dan keji sekali," tutupnya. ***

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x