Sebab, kata Gatot Nurmantyo, jika dirinya mengungkap penilaian subyektif pribadinya akan mempengaruhi dan itu tidak boleh.
"Saya sampaikan seperti itu, jadi absolut presiden dalam menentukan panglima TNI," kata Gatot Nurmantyo.
Lebih lanjut Gatot Nurmantyo menepis jika adanya kesepakatan bahwa jabatan Panglima TNI itu digilir sesuai matra.
"Kesepakatan siapa, itukan kebijakan seorang presiden. (Waktu itu era SBY), mungkin demikian karena SBY itu mantan tentara siapapun yang jadi nggak (Panglima TNI) ada masalah," kata Gatot Nurmantyo.
Gatot Nurmantyo menyatakan dirinya tidak mau mempengaruhi apa yang akan menjadi keputusan presiden tentang Panglima TNI.
Baca Juga: Isu PKI Jadi Panggung Politik, Gatot Nurmantyo: Persepsi Itu Wajar-wajar Saja
"Itu hak prerogatif presiden, maksud saya begini, misalnya saya katakan si A, jadi presiden punya intuisi sendiri, bahwa saya menjadi A sebagai panglima TNI, berdasarkan kemungkinan ancaman kedepan seperti ini," ucap Gatot Nurmantyo.***