Blak-blakan Refly Harun: Kalau Jokowi Sebagai Presiden Bahasanya Bukan Benci atau Tidak Benci

- 15 Agustus 2021, 19:08 WIB
Blak-blakan Refly Harun: Kalau Jokowi Sebagai Presiden Bahasanya Bukan Benci atau Tidak Benci.
Blak-blakan Refly Harun: Kalau Jokowi Sebagai Presiden Bahasanya Bukan Benci atau Tidak Benci. /Kolase foto/Instagram @jokowi dan YouTube Refly Harun

ISU BOGOR - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun blak-blakan menyoal Jokowi as at person dan Jokowi as a president.

Menurutnya, ketika bicara Jokowi as at person justru harus jauh dari rasa benci, dengki, dan tidak suka itu.

"Karena kita bicara tentang hubungan sesama manusia. Apalagi dia sudah berbuat banyak untuk republik ini," katanya di YouTube Refly Harun, Minggu 15 Agustus 2021.

Baca Juga: Refly Harun: Mengatakan Presiden Lambang Negara Itu Menghina, Kenapa?

"Jadi, tidak ada alasan utnuk membencinya secara personal," lanjutnya.

Namun, ketika Jokowi as a president urusannya lain lagi. Jika Jokowi sebagai presiden, yang dibacarakan bukan soal benci atau tidak benci.

"Karena presiden itu nama jabatannya. Memang jabatan itu diisi orang. Jadi ya kalau saya katakan presiden itu bukan simbol negara, karena dia benda bergerak, karena dia melekat," tuturnya.

Baca Juga: Refly Harun Sebut Aparat Keamanan 'Norak' soal Menindak Mural 'Jokowi 404 Not Found'

"Jadi jabatan itu disandang orang. Kalau dia diletakakn begitu saja sebagai sebuah onggok ya sudah dia bukan benda hidup namanya," tambahnya.

Akan tetapi, lanjutnya, jabatan presiden dilekatkan dengan Jokowi. Maka menjadi Presiden Jokowi.

"Jadi kalau Jokowi himself justru kita tidak boleh mengutak ngatiknya. Kecuali itu punya pengaruh kepada Jokowi sebagai presiden," ungkapnya.

Baca Juga: Masyarakat Indonesia Tidak Lagi Menghendaki Presiden Jokowi, Refly Harun: Itu Harus Digali Secara Genuine

Refly Harun mencontohkan harta kekayaan Jokowi. Itu adalah privat. Namun, ketika diumumkan melalui KPK dan dia bohong, itu sudah urusan Jokowi sebagai presiden.

"Jadi, kalau Jokowi sebagai presiden bahasanya bukan benci atau tidak benci, tapi bahasanya adalah kita menjaga nurani publik karena itu kita melontarkan, menyampaikan kritik kepada Jokowi sebagai presiden yang tentu saja yang kita kritik adalah mungkin kebijakan-kebijakan yang kita rasa kurang pas," pungkas Refly Harun. ***

Editor: Aulia Salsabil Syahla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x