Jokowi Disomasi soal Kelangkaan Oksigen, Refly Harun: Pemerintah Tidak Boleh Berdalih Sudah Bekerja Keras

- 27 Juli 2021, 16:27 WIB
Kolase foto Presiden Jokowi (kanan) dan Refly Harun
Kolase foto Presiden Jokowi (kanan) dan Refly Harun /Kolase foto/Instagram @jokowi dan YouTube Refly Harun

ISU BOGOR - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menyebut wajar sejumlah lembaga melalui Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mensomasi Presiden Jokowi soal kelangkaan oksigen, karena itu sudah menjadi hajat orang banyak.

"Oksigen menjadi penting bagi rakyat, menjadi hajat hidup orang banyak sekarang ini. Harusnya dikuasai oleh negara," ungkapnya dalam channel YouTube Refly Harun, Selasa 27 Juli 2021.

Jadi, kata Refly Harun, dengan menggunakan tafsir konstitusional seperti ini, seharusnya dikuasai negara bagaimanapun caranya, agar tidak dilepas di pasaran yang menyebabkan harga tidak keruan.

Baca Juga: Bima Arya Pamer Foto-foto Ini Usai Dikunjungi Dua Pembantu Jokowi Bahas Penanganan COVID-19 Kota Bogor

"Kalau kita masih daya beli, maka orang yang mencari tabung oksigen terdiri dari kelompok, dua kelompok atau tiga kelompok, orang mampu membeli dan mendapatkan tabung oksigen dan oksigennya," ungkap Refly Harun.

Kemudian, selanjutnya orang yang tidak mampu membeli, walaupun dia mendapat tabung oksigen dan ada oksigennya karena tidak mampu membeli.

"Kemudian orang yang mampu membeli tetapi tidak mendapatkan tabung oksigen dan oksigennya. Lebih parah lagi orang yang tidak mampu membeli dan tidak juga mendapatkan tabung oksigen dan oksigennya," kata Refly Harun.

Baca Juga: Kritik Jokowi soal PPKM Level 4 Diperpanjang, Rocky Gerung: Kekacauan Pasti Terjadi

Jadi persoalannya, kata Refly Harun, tidak hanya memiliki finansial, tapi karena tabung dan oksigennya langka alias tidak gampang didapatkan.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x