Rektor IIQ dan Ketua DPA UIN Huzaemah Tahido Yanggo Wafat Kena COVID-19, MUI: Beliau Ulama Perempuan Langka

- 23 Juli 2021, 10:31 WIB
Tangkapan layar kabar duka Rektor IIQ dan Ketua DPA UIN Jakarta Huzaemah Tahido Yanggo meninggal dunia di RSUD Serang, Banten, Jumat 23 Juli 2021
Tangkapan layar kabar duka Rektor IIQ dan Ketua DPA UIN Jakarta Huzaemah Tahido Yanggo meninggal dunia di RSUD Serang, Banten, Jumat 23 Juli 2021 /instagram @spsuinjktofficial

ISU BOGOR - Innalillahi Wa Innailaihi Roji'un, Rektor Institut Ilmu Al Quran (IIQ) yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Prof Dr Huzaemah Tahido Yanggo meninggal dunia di RSUD Serang, Banten, pukul 06.10 WIB, Jumat 23 Juli 2021.

Kabar duka itu disampaikan akun instagram Sekolah Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hal: Berita Duka

"Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku."
(Terjemahan Al-Qur'an Surah al-Fajr [89] ayat 27-30)

Innā lillāhi wa innā ilayhi rāji'ūn...

Telah berpulang ke rahmatullah, Prof. Dr. Huzaemah Tahido Yanggo, MA, pada hari ini, Jumat, 23 Juli 2021 pukul 06.10 WIB di RSUD Banten. Almarhumah adalah Rektor Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan Akademik dan dosen Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pimpinan dan segenap pegawai Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga almarhumah husnulkhatimah, diterima segala amal ibadahnya, diampuni dosa-dosanya serta ditempatkan di tempat yang terbaik di sisi Allah SWT. Bagi keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan kekuatan dan kesabaran.

Āmīn yā Rabb al-‘ālamīn…

Lahā al-Fātiḥah...

Baca Juga: Jaksa Penuntut HRS 6 Tahun Penjara Meninggal Dunia, Instagram Bima Arya Diserbu Warganet

Kabar duka tersebut juga disampaikan Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam dalam keterangan tertulisnya menyebut beliau adalah ulama perempuan langka Indonesia.

"Di hari Jumat yang penuh barokah ini, Allah Swt memanggil kembali kehadirat-Nya, guru kami tercinta almarhumah Ibunda Prof Dr Huzaimah Tahido Yanggo, MA. Beliau wafat di RSUD Banten, Jumat pagi, setelah terkena COVID-19. Indonesia berduka," ujar Asrorun Niam dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Jumat 23 Juli 2021.

Huzaemah wafat pada usia 74 tahun setelah sebelumnya berjuang melawan COVID-19. Sejak Jumat pekan lalu, sudah banyak muncul pesan berisi ajakan untuk mendoakan Prof Huzaemah yang tengah sakit.

Baca Juga: Alino Octavian, Aktor Suara Hati Istri Indosiar Meninggal Dunia

Bagi Asrorun, Huzaemah merupakan salah satu ulama perempuan yang tak bisa dipandang sebelah mata dan pemikirannya banyak memengaruhi maupun menjadi dirkusus bagi ulama lain.

Almarhumah merupakan perempuan pertama di Indonesia yang berhasil lulus program doktor (S3) Universitas Al-Azhar, Mesir, dengan predikat cumlaude. Padahal, program magister apalagi doktor Al-Azhar sejak lama dikenal sangat sulit, tetapi ia mampu membuktikan bahwa tak ada yang mustahil.

Dengan demikian, Huzaemah membuktikan bahwa dirinya adalah sosok perempuan hebat, bukan sekadar karena keterwakilannya sebagai perempuan, namun karena kualitas, usaha giat dan kecerdasannya.

Baca Juga: Polemik Legalisasi Miras, Pakar UIN Jakarta: Minta Pemerintah Tinjau Ulang Perpres Nomor 10 Tahun 2021

"Beliau adalah sosok ilmuwan wanita yang langka. Guru besar di bidang fikih pebandingan (muqaranah madzahib). Aktif mengajar dan mendedikasikan ilmunya di berbagai tempat perkhidmatan. Pernah menjadi pimpinan Fak Syariah dan Hukum UIN Jakarta dan posisi hingga sekarang sebagai Rektor IIQ Jakarta," kata dia.

Menurutnya, sepanjang rapat pimpinan harian MUI Prof Huzaemah selalu hadir tepat waktu. Ia termasuk pimpinan harian MUI yang paling rajin hadir dan tidak pernah terlambat.

Di setiap rapat, katanya, Huzaemah juga kerap memberikan masukan membangun. Di usianya yang sudah tidak muda, almarhumah masih hapal fatwa-fatwa MUI di luar kepala. Ia juga menjadi garda terdepan fatwa MUI dalam setiap rapat membawahi tokoh dan ulama lain yang dominan laki-laki.

"Dedikasi beliau di bidang hukum Islam, disiplin yang beliau tekuni, sangat luar biasa. Beliau adalah sosok pengabdi ilmu pengetahuan dan aktif di berbagai perkhidmatan. Banyak buku yang beliau tulis dan terbitkan, sebagai legacy yang tak terlupakan," katanya***.

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x