Presiden Jokowi Bergeming soal Desakan Batalkan Vaksin Covid-19 Berbayar: Virus Masih Ada di Sekitar Kita

- 12 Juli 2021, 10:13 WIB
Presiden Jokowi Bergeming soal Desakan Batalkan Vaksin Covid-19 Berbayar: Virus Masih Ada di Sekitar Kita
Presiden Jokowi Bergeming soal Desakan Batalkan Vaksin Covid-19 Berbayar: Virus Masih Ada di Sekitar Kita /Tangkapan layar YouTube/Sekretariat Presiden

"Masker, oxygen, obat2an sdh jd barang mahal, jgn sampai terjadi jg untuk vaksin .. ppliss pak jgn ikuti pembisikmu yg pikirannya hanya CUAN..." kata netizen @waskitoprojo.

"Bukan vaksin berbayar tapi vaksin gotong royong. Bismillahkomisariskolembutek," tulis @nyukGg_.

Sementara itu, Epidemiolog UI dr Pandu Riono juga kembali mendesak dan menyindir pemerintah untuk membatalkan vaksin Covid-19 berbayar.

"Jangan mau ditekan buat aturan yg menguntungkan BUMN yg tamak cari profit saat rakyat sedang bergabung, pak @BudiGSadikin," kata dr Pandu Riono di akun twitternya @drpriono1.

Bahkan sebelumnya dr Pandu mengkritik pedas kebijakan pemerintah melalui Kementerian BUMN yang memberlakukan vasin Covid-19 berbayar.

Petisi Batalkan Vaksin Berbayar

"Cegah agar Negara/BUMN berbisnis dengan rakyat yang sedang bergabung akibat lonjakan kasus yang belum ditekan. Kematian demi kematian menghampiri kita. Tolak vaksin berbayar! @jokowi," kata dr Pandu.

Desakan untuk membatalkan vaksin Covid-19 berbayar juga digerakan dr Pandu dan para dokter lainnya dengan membuat petisi dengan judul Batalkan Vaksinasi Mandiri di situs change.org.

Petisi yang juga ditandatangani dr Pandu atas nama Koalisi untuk Semua menulis rencana pemerintah untuk memperbolehkan vaksinasi mandiri akan menyebabkan ketimpangan yang tinggi dan justru dapat memperpanjang pandemi.

"Menurut WHO pun, program vaksinasi yang dilakukan pihak swasta hanya menguntungkan dan mengutamakan masyarakat tingkat ekonomi menengah ke atas di perkotaan saja," tulisnya.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x