Tolak Divaksin Sinovac Menggema di Twitter Gara-gara Efikasi Rendah, Menkes: Keputusan Akan Dibuat

- 12 Januari 2021, 10:52 WIB
Ilustrasi vaksin Sinovac
Ilustrasi vaksin Sinovac /Kemenkes

ISU BOGOR - Tagar atau tanda pagar menolak disuntik vaksin Sinovac menjadi perbincangan warganet di media sosial. Bahkan, tagar #TolakDivaksinSinovac menempati posisi tren teratas di platform media sosial twitter, pada Selasa, 12 Januari 2021.

Itu terjadi setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengumumkan tentang efikasi vaksin Sinovac hanya 65,3 persen atau lebih rendah dibandingkan vaksin lainnya. Dilansir laman resmi WHO, efikasi vaksin adalah kemanjuran vaksin yang dihitung dalam presentase.

Sejak saat itulah, tak sedikit masyarakat menggemakan penolakan vaksin Sinovac yang rencananya tahap pertama akan dilaksanakan pada Rabu, 13 Januari 2021.

Baca Juga: Resmi, BPOM Keluarkan Izin Darurat Penggunaan Vaksin Corona

Tangkapan layar tentang perbandingan efektivitas vaksin Covid-19 yang dijadikan alasan netizen menolak divaksin sinovac.*
Tangkapan layar tentang perbandingan efektivitas vaksin Covid-19 yang dijadikan alasan netizen menolak divaksin sinovac.* Twitter @BeatTraveller

"Kalo ada yg lebih efektif kenapa pakai yg kurang efektif, negara tetangga dan banyak negara maju lainnya bisa pakai yg lebih efektif, kenapa kita gak bisa ? Kenapa dengan indonesiaku ?," cuit akun @BeATtraveller.

"Wakil rakyat pada kemana nih, masa cuma itu itu aja yg kritis sama vaksin sinovac.. Yg adem aja jangan #TolakDivaksinSinovac yak, anda semua aje yg duluan divaksin entu," tulis warganet dengan nama akun @egensarah.

Bahkan ada yang mengunggah ceramah Ustadz Abdul Somad (UAS) tentang penolakan vaksin Covid-19 jika dua negara di Timur Tengah yakni Arab Saudi dan Mesir tidak melakukan vaksin.

Baca Juga: Presiden Jokowi Jamin Vaksin Covid-19 Teruji dan Halal

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x