Tolak Divaksin Sinovac Menggema di Twitter Gara-gara Efikasi Rendah, Menkes: Keputusan Akan Dibuat

- 12 Januari 2021, 10:52 WIB
Ilustrasi vaksin Sinovac
Ilustrasi vaksin Sinovac /Kemenkes

"Kalau Saudi Arabia tidak, Mesir tidak, (kemudian) hanya Indonesia saja, saya yang pertamakali menolak vaksin itu," ungkap Ustadz Abdul Somad (UAS) dalam unggahan akun twitter @simasjuara.

Lebih lanjut, UAS mengungkapkan, alasannya berpatokan pada dua negara itu, karena Mesir tempatnya menimba ilmu saat masih menjadi mahasiswa.

"Karena Mesir tempat saya belajar tentang masalah ulama-ulama, tentang solat jaga jarak saya ikut fatwa guru-guru kami di Al-Azhar, kalau nanti keluar vaksin itu sudah keluar dan dipakai di Mesir maka saya mengajak masyarakat ayo suntik vaksin, saya yang pertama kali suntik vaksin," ujarnya.

Baca Juga: MUI: Bahan Vaksin Asal Cina Sinovac Halal

Tapi, lanjut dia, kalau di Mesir dan Arab Saudi tidak dipakai vaksin itu pihaknya juga yang pertamakali menolak.

"Tapi kalau Mesir dan Saudi Arabia tidak dipakai, hanya kita dijadikan kelinci percobaan, saya yang menolak pertama disuntik vaksin," tegas UAS.

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers virtualnya di akun kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 11 Januari 2021, sempat menanggapi tentang paska imunisasi atau disuntik vaksin.

"Banyak pertanyaan mengenai paska imunisasi (disuntik vaksin), saya dan pak Menko sudah menampung masukan pertanyaan itu dan kita berusaha berusaha sesegera mungkin, memberikan penjelasan begitu nanti keputusan resmi dibuat," ungkapnya.

Namun demikian, lanjut dia, permasalahan itu saat ini sudah ditampung olehnya dan segera dirumuskan untuk dijadikan kebijakan. "Yang jelas kita sudah mendengarkan masukan-masukan, hal-hal yang terkait mengenai kejadian paska imunisasi," kata Budi.***

 

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah