Mengenal Friendster, Media Sosial Jadul yang Dirindukan Netizen di Tengah Kabar Twitter Tutup

18 November 2022, 17:28 WIB
Mengenal Friendster, Media Sosial Jadul yang Dirindukan Netizen di Tengah Kabar Twitter Tutup /Tangkapan layar Friendster
ISU BOGOR - Nama Friendster mendadak ramai diperbincangkan netizen di tengah kabar gonjang ganjing Twitter akan tutup. Friendster merupakan media sosial jadul (zaman dulu) yang tutup pada 2015.

Berdasarkan pantauan hingga pukul 17.16 WIB, Jumat 18 November 2022, nama Friendster dibahas di Twitter sebanyak 5.810 kali. Sebagian besar mengkaitkan dengan isu Twitter tutup.

Bahkan banyak netizen yang mengajak pindah ke media sosial lain, mulai dari Instagram, Tumblr,hingga Friendster, media sosial jadul yang sempat hype di masanya.

Baca Juga: Imbas Ultimatum Elon Musk, Ratusan Karyawan Twitter Resign

"Semua orang berbicara tentang pindah ke instagram atau tumblr jika twt mati tetapi tren ini memiliki rencana yang sebenarnya. Saatnya menghidupkan kembali friendster dan hidup di tempat baru lagi," kata @KokO***

"Saya memiliki Twitter sejak lama sejak pfp berbentuk persegi dan di tengah header karena Anda dapat menggunakan gif sebagai pfp dan karena Anda dapat mengubah latar belakang dengan gambar atau warna lucu apa pun di desktop seperti friendster dan tumblr OH NY GOODNESS," tulis @rewindbIos***.

Seperti diketahui, Friendster merupakan jejaring media sosial yang dibuat Jonathan Abrams dan diluncurkan pada 2002 dengan nama Friendster. Saat awal diluncurkan, Friendster mencapai 3 juta pengguna dalam beberapa bulan saja.

Baca Juga: Tagar RIP Twitter Trending Hari Ini, Elon Musk Malah Mengejek Netizen?

Pada puncaknya, Friendster berkembang hingga memiliki 115 juta pengguna dan sebagian besar berasal dari Asia.

Persaingan Sayangnya, belum genap dua tahun, Friendster sudah mulai menghadapi banyak pesaing yang memiliki tampilan mirip. Salah satunya ialah Ringo.com yang didirikan oleh Michael Birch.

Google juga meluncurkan Orkut, upaya awal untuk menjajal ranah jaringan sosial, pada Januari 2004 tetapi gagal. Kemudian muncul pesaing lebih besar, yaitu MySpace, yang didirikan pada akhir 2003.

Baca Juga: Nomor WhatsApp Mahyar Tousi Tersebar di Twitter, Netizen Indonesia Makin Gencar Serang sang YouTuber

Menurut Abrams, melansir mashable.com, tim MySpace sempat mengirim spam ke papan pesan Friendster dan mencoba membajak pengguna. Ia pun merasa seperti David, seorang penggembala kecil melawan Goliat, raksasa bertumbuh besar.

"Kami memandang diri kami sebagai David, bukan Goliat. Ada Yahoo dan AOL. Kami adalah start up kecil. Tapi begitu Friendster mendapat publisitas, orang-orang mulai menirunya. Tentu saja kami mengetahui mereka semua," kata Abrams, dilansir dari mashable.com pada 3 Februari 2014.

Sampai pada 2003, Friendster telah mengumpulkan dana tambahan hingga mencapai 13 juta dollar AS. Abrams memiliki ide membuat Friendster College untuk membangun jaringan dengan 20 perguruan tinggi, membuat feed berita, dan berencana membuat fitur berbagi playlist musik.

Baca Juga: Topik Corcoran Trending di Twitter, Ternyata Admin Akun Resmi Kementerian PUPR Sedang Beraksi

Ide itu ia dapat jauh sebelum raksasa media sosial yang sekarang membuat fitur-fitur tersebut. Namun ide Abrams tidak sempat terwujud. Gulung tikar Pengembangan Friendster terkendala masalah teknologi. Ditambah lagi, investor tidak fokus pada perbaikan layanan.

"Fakta bahwa kami tidak meluncurkan produk tersebut adalah sebuah masalah, tetapi yang lebih mendasar, orang hampir tidak dapat masuk ke situs web selama dua tahun," kata Abrams.

Saat Facebook dan MySpace mulai berkembang, Friendster telah kehilangan banyak pangsa pasar di AS karena masalah stabilitas. Pada April 2004, dua bulan setelah Facebook diluncurkan, dewan Friendster mengganti CEO.

Baca Juga: Ini Cuitan Mahyar Tousi yang Dianggap Hina Batik Indonesia di Twitter, Langsung Diserang Netizen!

Abrams dipindahkan bagian lain yang perannya tidak punya pengaruh besar. Dilansir dari Forbes, Friendster dijual MOL Global pada 2009 seharga 40 juta dollar AS. Facebook pun membeli seluruh portofolio dan hak paten jejaring sosial Friendster seharga 40 juta dolar AS. Friendster resmi tutup pada 2015.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler