Refly Harun Soal Penundaan Pemilu 2024: Kalau Percepat Pilpres Ada Dasar Hukumnya

2 Maret 2022, 17:59 WIB
Refly Harun Sebut Penundaan Pemilu 2024 Tak Ada Dasar Hukumnya: Kalau Percepat Pilpres Ada /YouTube Refly Harun

ISU BOGOR - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menyebut penundaan Pemilu 2024 yang belakangan menjadi hot isu karena 'diusulkan' pemerintah tak memiliki dasar hukum.

"Ternyata ini ada isu bahwa tangan pemerintah sendiri di balik desain tunda Pemilu 2024," ungkap Refly Harun membacakan sebuah berita.

Refly Harun menilai bahwa jika bicara penundaan Pemilu 2024 adalah sesuatu yang tidak memiliki dasar hukum.

Baca Juga: Polemik JHT, Refly Harun: Orang Mengatakan Jangan-jangan Pengalihan Isu Wadas

"Itu tidak ada dasar hukumnya, tapi kalau percepat Pemilu itu ada, terutama kalau kita bicara tentang Pilpres (Pemilihan Umum Presiden)," ungkap Refly Harun.

Sebab, lanjut Refly Harun, Pilpres merupakan semua orang tahu bahwa ada mekanisme yang memungkinkan Pilpres bisa dipercepat.

"Kalau seandainya Presiden dan Wakil Presiden berhalangan tetap atau diberhentikan digantikan... selama waktu 60 hari kemudian.

Baca Juga: Hotman Paris Kritik Menaker soal JHT, Refly Harun: Harusnya Presiden Jokowi

"MPR kemudian akan memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden, jadi bukan pemilu dalam pengertian pemilihan umum," tegasnya di Channel YouTube Refly Harun, Rabu 2 Maret 2022.

Tetapi, lanjut Refly Harun, jika dikaitkan dengan masa jabatan itu bisa diperpendek, tapi tak bisa diperpanjang.

"Kenapa? karena konstitusi mengatur demikian, jadi masa jabatan Presiden itu 5 tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan," papar Refly Harun.

Baca Juga: Soal Dana JHT Ditanamkan ke SUN, Refly Harun Ungkap Skenario Buruk Ini: Tidak Bisa...

Tetapi, lanjut Refly Harun, di tengah jalan Presiden bisa juga diberhentikan atau mengundurkan diri.

"Berhenti atau diberhentikan," ungkap Refly Harun.

Sekadar diketahui wacana penundaan Pemilu 2024 kembali mencuat setelah empat petinggi Partai Amanat Nasional (PAN) diundang salah satu menteri Kabinet Indonesia Maju.

Baca Juga: Anggap Jokowi dan HRS Sama Dalam Hal Ini, Refly Harun Singgung Ketidakadilan: Terlalu Kentara

Informasi diperoleh petinggi PAN itu, diantaranya Zulkifli Hasan (Zulhas). Ia mengaku diundang Luhut Binsar Pandjaitan khusus membicarakan usulan penundaan Pemilu dan Pilpres 2024.

Menurutnya PAN diminta mendukung dan harus disampaikan ke publik oleh ketua umumnya dalam rapat kordinasi pemenangan Pemilu PAN yang rencananya digelar 15 Februari 202.

Dalam kesempatan itu, Luhut dikabarkan mengklaim bahwa usulan penundaan Pemilu 2024 itu telah disetujui Presiden Joko Widodo (Jokowi).***




Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler