Soal Konflik Wadas, Rocky Gerung: Bayangkan Kedunguan Komunikasi Politik Pemerintahan Jokowi

10 Februari 2022, 13:31 WIB
Soal Konflik Wadas, Rocky Gerung: Bayangkan Kedunguan Komunikasi Politik Pemerintahan Jokowi //Instagram/@rocky_gerung_official
 
ISU BOGOR - Pengamat Politik Rocky Gerung menilai wajar rakyat tak mau memberi maaf kepada Mahfud MD, Ganjar Pranowo dan pemerintahan Jokowi soal konflik Wadas.

"Kan begitu logikanya walaupun rakyat kecil tetap menganggap ini problem hidup mati dia, karena nggak bisa sekedar disogok dengan bansos," kata Rocky Gerung.

Terkait dengan itu, kata Rocky Gerung menilai tak bisa sekedar disogok dengan bansos, lantas peristiwa konflik Wadas seolah nggak pernah ada.

Baca Juga: Rocky Gerung Kritik Mahfud MD Soal Konflik Wadas Disebut Framing: Dia Menghina Pers

"Peristiwa baris berbaris, peristiwa bikin tenda, peristiwa penutupan internet, peristiwa pematian listrik, seolah itu hanya dalam upaya untuk mengatakan itu semua tidak terjadi.

"Karena pada akhirnya rakyat main biliar, jadi bayangkan kedunguan dari komunikasi politik pemerintaha Jokowi," tegasnya di Channel YouTube Rocky Gerung Official, Kamis 10 Februari 2022.

Maka dari itu, kata Rocky Gerung, kedunguan komunikasi politik pemerintahan Jokowi itu wajar disebutnya sebagai penghinaan terhadap pers.

Baca Juga: Rocky Gerung Angkat Suara soal Kisruh di Wadas, Singgung Nasib Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

"Jadi ini saya bilang menghina pers sebetulnya, karena menyalahkan pers," kata Rocky Gerung.

Terkait video viral Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang meminta masyarkat Wadas tidak perlu takut dengan banyaknya polisi, kata Rocky Gerung, dirinya sedang menabung kedunguan.

"Dia (Ganjar) dari awal menabung kedunguan, karena dia nggak mengerti semua orang punya kamera, rakyat itu punya kamera dan itu yang masuk ke wartawan.

Baca Juga: Soal Kisruh Wadas, Rocky Gerung Prediksi Ganjar Pranowo Akan 'Hancur' Jika Hal Ini Terjadi

"Bahkan LBH Jakarta punya kamera dan itu sebetulnya seluruh LBH Jawa Tengah ada disitu dan seolah-olah Ganjar ini buta huruf terhadap cara informasi menyebar," tegas Rocky Gerung.

Maka dari itu, Rocky Gerung menilai bagaimana mau jadi pemimpin jika cara mengolah informasi saja Ganjar tidak bisa.

"Bagaimana mau jadi pemimpin kalau menengahi situasi aja dia nggak mampu, apalagi mengolah konflik, karena nanti 2024 kedepan itu konflik akan tinggi," tegas Rocky Gerung.

Baca Juga: Polemik Wadas Tuai Sorotan Aktivis Luar Negeri, Rocky Gerung: Ini Akan Jadi Soal Internasional

Jadi, lanjut Rocky Gerung, sudah sewajarnya masyarakat melupakan kemampuan Ganjar Pranowo untuk memimpin karena terbukti dirinya hanya disodorkan.

"Dia nggak bisa mengambil konklusi, dia nggak bisa bikin konklusi buat rakyat dia itu, dia prioritas, primavacynya adalah si rakyat, bukan dia mendengar keterangan dari Menkopolhukam.

"Lalu dia sesuaikan keterangan dia dengan Menkopolhukam. Ini sama-sama dungu lah, nggak ngerti cara mengolah informasi atau nggak ngerti bagaimana sebuah informasi diperoleh," pungkas Rocky Gerung.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler