ISU BOGOR - Ahli Tarot Denny Darko mengakui bahwa ramalannya soal kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat meleset. Meski demikian, Denny tak ambil pusing dan langsung membeli kartu tarot baru.
"Ramalan saya dianggap meleset, tapi saya nggak ambil pusing, karena tujuan saya disini adalah untuk membacakan atau menunjukan tanda yang saya lihat," kata Denny Darko di Channel YouTube yang dikutip Isu Bogor, Senin 13 Desember 2021.
Lebih lanjut, Denny Darko menjelaskan bahwa paparannya tentang ramalan pengungkapan kasus Subang yang meleset ini tidak ada kepentingan untuk membela diri.
Baca Juga: Ramalan Soal Kasus Subang Sulit Diungkap, Denny Darko: Sepertinya Satu Pelaku Sudah Tertangkap
"Tetapi disini saya melihat sebuah tanda yang baru, satu keraguan muncul saat saya membuka kartu dan sampe saya membeli kartu yang baru, yang saya pikir semoga saya dapatkan clarity atau kejelasan dari tanda yang muncul," kata Denny Darko.
Denny Darko menambahkan, dari kartu baru itu dirinya melihat ada tanda-tanda kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang hingga saat ini belum diungkap pihak kepolisian.
"Saya mendapati kartu The Hermit, ini menunjukan sebuah keputusan yang didasarkan kepada satu hal yang dipikirkan secara matang, dan mengingat sejarah-sejarah di masa lalu," kata Denny Darko.
Tetapi ternyata, lanjut Denny Darko, ada sesuatu yang harus ditunda karena ada sebuah kesempatan untuk mengungkap sesuatu agar lebih tuntas lagi.
Baca Juga: Denny Darko Ramal Kasus Pembunuhan Subang Segera Diungkap, Tidak Akan Dipetieskan Kata Ahli Forensik
"Kartu kedua, ini yang membuat saya kaget, satu hal disini dan saya selalu bertanya-tanya, ini harus saya kasih tahu atau tidak," kata Denny Darko.
Dalam kartu Nine of Swords menurut Denny Darko dalam kasus Subang ini, ada seseorang yang terbangun di tengah malam.
"Dia mendekap wajahnya dan dia takut sesuatu yang ada di depannya, sepertinya apa yang terjadi ini lebih besar daripada yang dibayangkan," ungkap Denny Darko.
Maka, kata Denny Darko, ini memerlukan sebuah pengungkapan karena banyak orang yang terlibat dan karenanya disini hal yang rencannay diungkap ini harus ditunda untuk sesuatu yang lebih besar.***