Nama dan Usia Hakim Penolak Banding HRS, Refly Harun : Apa yang Mau Dicari Sebentar Lagi Pensiun

31 Agustus 2021, 21:14 WIB
Nama dan Usia Hakim Penolak Banding HRS, Refly Harun : Apa yang Mau Dicari Sebentar Lagi Pensiun /Tangkap layar YouTube Refly Harun

ISU BOGOR – Permohonan banding Habib Rizieq Shihab (HRS) atas kasus Swab RS Ummi Kota Bogor ditolak oleh pengadilan tinggi DKI. Hasilnya HRS tetap divonis 4 tahun penjara.

Majelis Hakim yang menolak banding HRS ternyata hakim yang memotong hukuman jaksa Pinangki dan juga Djoko Tjandra.

Dikutip Isu Bogor pada Selasa, 31 Agustus 2021 pada kanal YouTube Refly Harun membeberkan biodata ketiga hakim yang menolak banding HRS.

 Baca Juga: Hakim yang Vonis HRS Ternyata Pemberi Diskon Hukuman Pinangki, Refly Harun: Lihat Ulama Ini Musuh, Allahuakbar

Muhammad Yusuf, S.H., M.Hum. lahir pada 18 Oktober 1955 di Bandung. Golongan saat ini yaitu Golongan Utama / IVe.

Haryono, S.H., M.H. lahir pada 18 Agustus 1960 di Malang. Golongan saat ini yaitu Golongan Utama / IVe.

Indah Sulistyowati, S.H., M.H. lahir pada 17 Juli 1957 di Lumajang. Golongan saat ini yaitu Golongan Utama / IVe.

 Baca Juga: Singgung Soal Permufakatan Jahat Oligarki, Refly Harun: Pilpres 2024 Hanyalah Pesta di Antara 7 Parpol

Refly Harun mengatakan bahwa keputusan yang diambil oleh hakim terasa aneh, sebab kejahatan yang dilakukan oleh Jaksa Pinangki dapat disamakan atau bahkan lebih rendah dengan kasus HRS ini.

“Jadi keadilannya dimana terhadap tiga orang hakim tersebut ya, jadi aneh juga menurut saya ketika mereka memutuskan hal-hal yang tidak masuk akal, kecuali atas nama pesanan,” ujar Refly Harun.

 Ahli Hukum Tata Negara tersebut juga mengatakan apa yang sebenarnya dicari oleh ketiga hakim tersebut, mengingat usia para hakim tersebut sudah mendekati usia pensiun.

 Baca Juga: Singgung Sidang Banding HRS hingga Novel Ricuh, Ferdinand: Kenapa Sih Bikin Gaduh Aja?

“Tapi they are over than sixty years apalagi yang mau dicari ya, sebentar lagi pensiun, kecuali barangkali ada hal-hal yang luar biasa,” lanjutnya.

Kemudian ia juga mengira bahwa mungkin sense of justice mereka itu berbeda.

“Atau sense of justice mereka berbeda, mereka lebih kasihan pada koruptor, para orang yang suka menerima suap yang ketahuan ketimbang dengan singa seperti Habib Rizieq yang sering kali ngomong, mengkritik pemerintahan dan membuat barangkali telinga penguasa merah ya,” ujarnya.***

Editor: Aulia Salsabil Syahla

Tags

Terkini

Terpopuler