ISU BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya mengumumkan rencana belajar tatap muka di sekolah di masa pandemi COVID-19 akan kembali dibuka pada pada 11 Januari 2020.
Keputusan tersebut memicu pro kontra dikalangan orang tua siswa di Bogor. Bagi yang kontra, alasannya karena belum ada jaminan anaknya tidak akan tertular COVID-19 saat sekolah tatap muka diberlakukan.
Sedangkan bagi yang pro sekolah tatap muka, merasa lega karena dampak dari COVID-19 selama 8 bulan ini, sistem belajar daring di Kota Bogor dianggap tak efektif.
Baca Juga: 10 Tempat Makan Hits di Kota Bogor, Cocok Buat Nongkrong dan Dibawa Pulang
Kekhawatiran orang tua siswa itu bukan tanpa alasan, karena detail teknis metode belajar tatap muka yang akan diterapkan di Kota Bogor ini masih belum matang konsep keamanannya.
"Anak saya masih SD kelas 5. Saya masih belum akan mengijinkan anak saya belajar tatap muka kalau belum benar-benar aman," kata Suryaman warga Kota Bogor, Minggu 21 November 2020.
Hal senada diungkapkan, Susena Setya Yudha. Bahkan ia menanyakan efektifitas sistem protokol kesehatan COVID-19 saat ini bebas dari penularan COVID-19 di Kota Bogor.
Baca Juga: Hore! Bogor Buka Sekolah Tatap Muka Lagi pada 11 Januari 2021, Tapi Wajib Swab Test Corona?
"Kemudian mungkinkah ada rapidtest? bila iya pasti ada hasil yg reaktif, dan pasti ada susulan swab test, dan ketika swab nya positif, maka trackingnya menjadi maha luas maha melebar,"