Network
ISU BOGOR - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bogor mengalami peningkatan signifikan pada awal tahun 2024. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menunjukkan total 845 kasus DBD dengan 4 kematian, terhitung sejak Januari hingga Februari.
Pada Januari, tercatat 389 kasus DBD dengan 1 kematian. Sedangkan pada Februari, terdapat 456 kasus DBD dengan 3 kematian.
Melihat situasi ini, Dinkes Kota Bogor mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan upaya pencegahan DBD secara serentak.
"Kita harus gerak cepat. Kita lakukan gerakan serentak tiap minggu dan kita akan evaluasi. Gerakan gotong royong, bebersih, 3M Plus," kata Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno, Minggu, 25 Februari 2024.
Masyarakat diimbau untuk melakukan 3M Plus, yaitu:
- Menguras tempat penampungan air
- Menutup rapat tempat penampungan air
- Membersihkan barang-barang yang dapat menjadi tempat penampungan air
- Plus, melakukan upaya pencegahan lain seperti memelihara ikan pemakan jentik, menggunakan kelambu, dan repellent.
Dinkes juga mendorong masyarakat untuk rutin membersihkan lingkungan dan menggiatkan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik) nyamuk.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto turun langsung melakukan gerakan PSN di wilayah Situpete, Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal pada Minggu, 25 Februari 2024. Di wilayah tersebut, tercatat 14 kasus DBD telah terjadi tahun ini.
"Kami menemukan jentik nyamuk di dispenser, tempat air minum. Kemudian kulkas di belakangnya ada penampungan air, genangan," kata Bima Arya setelah melakukan PSN di rumah warga.
Bima Arya menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam memerangi DBD. Ia meminta ketua RT, RW, dan kader jumantik untuk terus menggiatkan PSN. Petugas puskesmas juga diinstruksikan untuk melakukan diagnosis cepat jika ada warga yang menunjukkan gejala DBD.***
