Bima Arya Soal Dana Bencana Alam Kota Bogor Rp 25 Miliar: Untuk Relokasi Tidak Cukup

- 15 Oktober 2022, 16:50 WIB
Dana Bencana Alam Kota Bogor Rp 25 Miliar, Bima Arya Sebut Tidak Cukup
Dana Bencana Alam Kota Bogor Rp 25 Miliar, Bima Arya Sebut Tidak Cukup /Dok.Humas Pemkot Bogor
ISU BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya mengeluh soal dana Rp 25 miliar yang sudah dialokasikan dari anggaran perubahan tidak cukup untuk menangani bencana alam, khususnya terkait dengan relokasi.

Hal itu diungkapkan Bima Arya dalam rapat siaga bencana alam di Institut BPJS Ketenagakerjaan, Jalan Dadali, Kota Bogor, Jumat 14 Oktober 2022.

"Tadi kata teman-teman di DPRD ada Rp 25 miliar di anggaran perubahan. Angka ini harusnya leluasa untuk tanggap darurat bencana sampai tahun anggaran selesai tapi untuk relokasi tidak cukup," ungkap Bima Arya.

Baca Juga: Bima Arya Sebut 1 Korban Longsor Bogor Sudah Ditemukan: Tinggal 2 Orang Lagi

Bima Arya menuturkan, situasi ini harus disikapi tidak hanya jangka pendek, tapi juga jangka panjang. Jangka pendek akan dilakukan normalisasi pembersihan di sungai.

Sementara untuk jangka menengahnya, kata Bima Arya, harus dipastikan logistik di posko terpenuhi dan updating data. Untuk jangka panjang memetakan titik-titik rumah yang akan direlokasi.

"Dalam satu minggu saya sudah memberikan deadline untuk lakukan pemetaan berapa rumah yang wajib direlokasi, karena lokasinya berbahaya atau melanggar aturan di seluruh Kota Bogor. Jadi tahu penganggarannya berapa dan tahapannya," tegas Bima Arya.

Baca Juga: Bima Arya Sebut Banjir di Bogor Akibat Intensitas Hujan Tinggi, Masyarakat Diminta Hindari Titik Rawan Bencana

Dalam kesempatan itu, Bima Arya juga menyebutkan bahwa Pemkot Bogor telah menetapkan tanggap darurat bencana hingga 31 Desember 2022.

Maka dari itu, Bima Arya meminta jajarannya untuk siaga di dalam kota alias tidak ke luar Kota Bogor jika dirasa tidak ada yang mendesak.

"Saya tidak melarang ke luar kota, tapi tolong diprioritaskan yang betul-betul penting saja. Kalau terkait koordinasi kebijakan silahkan, tidak apa-apa, tapi kalau tidak urgent, ya standby di Kota Bogor seminggu ke depan," ujar Bima Arya.

Baca Juga: Bima Arya Hadiri HUT ke-72 PSB Bogor, Netizen Salfok ke Stadion Pajajaran yang Jelek

Bima Arya menjelaskan status tanggap darurat ini bertujuan agar Kota Bogor bisa bergerak dengan cepat dalam proses pengalokasian bantuan, pembangunan fisik, anggaran, mitigasi bencana dan lainnya karena ada payung hukumnya.

Tak hanya itu, ia pun memberikan tujuh arahan kepada jajarannya di Rapat Terbuka Siaga Bencana. Yakni, posko bencana dipusatkan di Kantor Dinsos, Dinas Kominfo melakukan update data bencana secara realtime, percepat proses penanganan dan pemulihan fisik titik bencana dengan dana BTT (biaya tak terduga).

Bima Arya menginstruksikan seluruh Camat dan Lurah beserta aparatur wilayah untuk melakukan kegiatan pemeriksaan dan normalisasi saluran air secara terjadwal.

Baca Juga: Bima Arya Hadiri HUT ke-72 PSB Bogor, Netizen Salfok ke Stadion Pajajaran yang Jelek

Dinas teknis berkoordinasi dengan Polresta Bogor Kota agar antisipasi titik rawan kecelakaan melalui pemasangan pagar atau rambu-rambu peringatan.

Seluruh Camat dan Lurah juga diminta melakukan pendataan seluruh rumah tinggal yang berlokasi di daerah rawan bencana dalam tenggat waktu maksimal satu minggu.

"BKAD Kota Bogor agar menyampaikan data opsi lahan untuk warga yang mau di relokasi tempat tinggalnya secara permanen/tetap," pungkas Bima Arya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x