Gagal Vaksin, Bima Arya: Menkes Minta Ditunda Dulu

- 1 Maret 2021, 11:09 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya saat memberikan sambutan dalam vaksinasi tahap dua di Puri Begawan, Kota Bogor, Senin 1 Maret 2021.
Wali Kota Bogor Bima Arya saat memberikan sambutan dalam vaksinasi tahap dua di Puri Begawan, Kota Bogor, Senin 1 Maret 2021. /Chris Dale/Isu Bogor

ISU BOGOR - Sebagai penyintas Wali Kota Bogor Bima Arya dijadwalkan menerima vaksin tahap dua. Vaksinasi itu gagal, lantaran titer antibodi Bima 197 diatas ambang 130.

Hal itu diceritakan Bima Arya saat membuka vaksinasi tahap dua di Puri Begawan, Kota Bogor, Senin 1 Februari 2021. Kata dia, dirinya ingin mengedukasi untuk para penyintas.

Berdasarkan ketentuan, penyintas diperbolehkan menerima vaksin setelah tiga bulan dan secara medis bagi yang pernah positif Covid-19 diperkenankan vaksinasi.

Baca Juga: Vaksinasi Massal Kota Bogor, Berikut Daftar 8 Lokasi Penyuntikan

"Namun saya ingin memberikan contoh, kemaren saya dicek darah secara keseluruhan dan dicek khusus antibodinya. Di situ dilihat bahwa antibodi saya masih sangat tinggi. Jadi titernya itu 197. Syarat untuk memberikan donor plasma, itu minimal 130," kata Bima.

Bima pun mengaku memang agak sedikit mengherankan karena bulan ini tepat setahun menjadi alumni covid, tetapi titer antibodinya masih tinggi.

Baca Juga: Vaksinasi Tahap Dua Kota Bogor, Priotitas Pelayan Publik dan Lansia Belum

Kemungkinan, lanjutnya, pertama memang kondisi fit masih bagus, setahun masih tinggi. Karena banyak orang yang tiga bulan sudah hilang.

Atau kedua, mungkin tanpandiketahui Bima pernah reinfeksi. Sehingga sempet turun, reinfeksi kemudian naik lagi.

"Karena itu berdasarkan saran dari beberapa dokter spesialis dan kemarin malam saya juga komunikasi dengan pak menkes gimana kalo titernya msh tinggi? Disarankan agar ditunda dulu vaksinnya," kata Bima.

Bima pun menyebut tiga bulan ke depan, dirinya akan kembali memeriksa kadar antibodinya dan bila antibodinya turun dirinya pun bisa diberikan vaksin antivirus covid-19.

Baca Juga: Hari Ini Beli Mobil Bebas Pajak, Lihat Syarat dan Skemanya

"Fungsi vaksin itu memberikan antibodi. Saat ini antibodi saya masih bagus di atas rata-rata, sehingga mubazir bila diberikan vaksin. Tidak ada efek apa-apa," tambah Bima.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan vaksinasi Covid-19 tahap kedua mulai, Senin, 1 Maret hingga April 2021 dengan menyasar profesi pelayan publik.

Mulai dari penyintas Wali Kota Bogor Bima Arya, Ketua KONI, Habib Abdullah Empang, pedagang pasar, pengemudi ojek, guru hingga wartawan dijadwalkan akan disuntik vaksin Covid-19 produksi Bio Farma secara bertahap.

Ada beberapa lokasi vaksinasi, yakni di Gedung Puri Begawan, SMPN 5, RS Salak, Denkesyah, Aula Polresta Bogor Kota, RS Bhayangkara, Technopark dan Technonet IPB, ICC Botani.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno menuturkan, kelompok yang menjadi sasaran vaksinasi tahap kedua adalah mereka yang merupakan pelayan publik, mulai dari ASN, pejabat publik, pedagang hingga wartawan.

"Jadi, ada kategori profesi pelayan publik di Kota Bogor yang masuk daftar penerima vaksin, seperti ASN, pejabat publik, TNI, Polri, DPRD, BUMN/BUMD, guru, dosen, pedagang pasar, tokoh agama, pelaku pariwisata hotel/resto, ojol, taksi online dan wartawan," kata Retno

Untuk tenaga pelaksana melibatkan tim dari Dinkes, RS dan puskesmas dengan menargetkan sasaran 1.500 orang per hari, sehingga diharapkan dalam kurun waktu satu bulan bisa rampung.**

Editor: Rafik Maeilana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x