Viral Fenomena Awan Lenticular di 7 Gunung di Jawa, Ada Tanda Bahaya di Balik Keindahannya

- 7 November 2020, 08:24 WIB
Awan Lenticular di Gunung Lawu, Kamis 5 November 2020.*
Awan Lenticular di Gunung Lawu, Kamis 5 November 2020.* /Instagram @gunungindonesia

Mekanisme Terbentuknya Awan Lenticularis

Pada umumnya awan Lenticularis merupakan awan atau kelompok awan yang berbentuk seperti piring atau lensa yang terperangkap dalam lapisan atmosfer bawah. Disebut terperangkap karena awan Lenticularis umumnya nampak diam pada tempat terbentuknya.

Sekilas bentuk awan cantik Lenticularis ini terlihat seperti mitos piring terbang UFO. Beberapa ahli menyatakan kemungkinan awan inilah yang kemudian disebut masyarakat awam soal adanya UFO dari planet lain.

Awan Lenticularis mulai terbentuk ketika arus angin yang mengalir sejajar permukaan bumi mendapat hambatan dari objek tertentu seperti pegunungan. Akibat hambatan tersebut, arus udara tersebut bergerak naik secara vertikal menuju puncak awan.

Jika udara naik tersebut mengandung banyak uap air dan bersifat stabil, maka saat mencapai suhu titik embun di puncak gunung uap air tersebut mulai berkondensasi menjadi awan mengikuti kontur puncak gunung.

Saat udara tersebut melewati puncak gunung dan bergerak turun, proses kondensasi terhenti. Inilah mengapa awan Lenticularis terlihat diam karena awan mulai terbentuk dari sisi arah datangnya angin (windward side) di puncak gunung kemudian menghilang di sisi turunnya angin (leeward side).

Awan Lenticularis, Gelombang Gunung dan Bahaya yang Mengintai

Pada dasarnya udara yang bergerak melewati pegunungan kemudian membentuk awan Lenticularis tidak hanya pada lapisan dekat permukaan bumi saja.

 

Ketebalan arus udara yang bergerak horizontal tersebut mencapai lapisan beberapa kilometer di atas permukaan bumi. Hal ini kemudian menjawab mengapa awan Lenticularis dapat terbentuk pada beberapa lapis ketinggian di atmosfer.

Halaman:

Editor: Yudhi Maulana Aditama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah