Presiden Prancis Macron Paham Akan Kemarahan Umat Islam, Sebut Orang yang Membencinya Keliru

- 2 November 2020, 22:24 WIB
Tangkap Layar Presiden Prancis, Emmanuel Macron saat wawancara terkait sentimen yang ditujukan padanya soal karikatur Nabi Muhammad.
Tangkap Layar Presiden Prancis, Emmanuel Macron saat wawancara terkait sentimen yang ditujukan padanya soal karikatur Nabi Muhammad. /YouTube/Al Jazeera English

"Hari ini di dunia ada orang-orang yang mendistorsi Islam dan atas nama agama ini bahwa mereka mengklaim membela, mereka membunuh, mereka membantai.  H ari ini ada kekerasan yang dipraktekkan oleh beberapa gerakan ekstremis dan individu atas nama Islam," ucap Macron.

Presiden Macron juga mengatakan boikot barang-barang Prancis yang diusulkan di tengah kemarahan pada kartun itu tidak layak dan tidak dapat diterima.

Menangapi serangkaian serangan di Prancis, Macron mengatakan Prancis tidak akan pernah menyerah pada tindak kekerasan.

Masalah ini telah menyebabkan ketegangan dengan beberapa negara mayoritas Muslim, dengan patung pemimpin Prancis terbakar di Bangladesh dan perang kata-kata dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang mempertanyakan kesehatan mental Macron.

Baca Juga: 4 Pohon Tumbang Dalam Satu Hari di Kota Bogor, Cuaca dan Ulah Manusia Jadi Penyebabnya

Baca Juga: Park Ji Sun MC Sekaligus Komedian Korea Selatan Ditemukan Tewas Bersama Ibunya, Polisi Curigai Ini

Organisasi Muslim Desak Presiden Prancis

Organisasi Muslim Eropa mendesak Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengakhiri segala bentuk 'retorika yang memecah belah dan kebencian'.

Karena pendekatan yang dilakukan Presiden Prancis tersebut hanya semakin memicu ketegangan dan 'mendorong tumbuhnya rasisme dan ekstremisme'.

Hal tersebut disampaikan, lebih dari 20 organisasi Muslim Eropa lewat surat terbuka menyusul terus berlanjutnya ketegangan antara Prancis dan dunia Muslim.

Halaman:

Editor: Yudhi Maulana Aditama

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x