Network
ISU BOGOR - Klub Inggris Manchester United mendukung gelanang serangnya Paul Pogba dalam menjalani keyakinanya dan membantah segala tuduhan hoax atasnya.
Juru Bicara klub dalam laman resmi Manchester United menulis, klub memberikan dukungan dan menghormati segala peran Paul Pogba terkait agamanya. The Red Devils pun memastikan Pogba masih berkomitmen untuk terus membela timnas Prancis.
"Paul dan kami mendukung rasa hormat pada agamanya dan agama-agama lain, serta menentang segala bentuk kekerasan."
Baca Juga: Kontroversi Presiden Prancis Macron: Pogba Meradang, Tuntut Media Penyebar Berita Hoax Catut Namanya
Baca Juga: Pogba Murka: Media Mencantumkan Namanya Terkait Presiden Prancis dan Keluar dari Timnas, Hoax
"Informasi-informasi terkait dirinya tidak mendasar dan Paul masih berkomitmen untuk bermain bersama negaranya," tulis Manchester United.
Pogba mengeluarkan bantahan itu melalui akun Instagram miliknya. Dalam pernyataannya, Pogba mengklaim media asal Inggris The Sun sebagai sumber berita palsu yang membuat media-media lain ikut menyebarkan hoax.
Dalam berita itu, Pogba disebut memutuskan pensiun karena pernyataan kontroversial yang dikeluarkan Presiden Prancis Emmanuel Macron soal Islam.
Baca Juga: Rizal Ramli Sebut Jokowi Banyak Dikelilingi Orang 'Islamofobia', Maka Sering di Demo Berjilid-jilid
Baca Juga: Transper Subsidi Upah Rampung, Sisa 153.220 Rekening Bermasalah
Pogba meradang karena The Sun menuliskan berita yang tidak dikatakan atau dipikirkan olehnya. Ia menyebut hal itu sebagai tindakan tidak bertanggung jawab dan telah mempengaruhi kehidupannya.
Pogba sendiri menyatakan akan mengambil langkah hukum terkait persoalan ini. "Saya akan mengambil tindakan hukum terhadap penerbit dan penyebar berita palsu ini," tulisnya.
Sebelumnya, The Sun dan sejumlah media Prancis juga mengabarkan Pogba memutuskan mundur dari timnas Prancis karena pernyataan kontroversial Presiden Macron.
Macron mengatakan kejahatan terorisme Islam harus ditindak tegas. Pernyataan itu muncul sebagai respons pemenggalan Samuel Paty, guru sejarah yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada para muridnya.
Baca Juga: Presiden Prancis 'Serang' Islam, PM Pakistan Surati Mark Zuckerberg Blokir Konten Islamofobia
Baca Juga: Boikot Produk Prancis Kian Meluas Setelah Presiden Emmanuel Macron Terus Menghujat Agama Islam
Karikatur Nabi Muhammad kali pertama diterbitkan majalah satir asal Prancis, Charlie Hebdo. Penerbitan karikatur tersebut membuat kantor media itu diserang kelompok bersenjata pada Januari 2015.***
