ISU BOGOR - Presiden Prancis Emmanuel Macron secara berulang dan terus menerus memprovokasi umat Islam dengan cara memajang poster raksasa halaman depan majalah Charlie Hebdo bergambar kartun Nabi Muhammad SAW di kantor pemerintahan di negaranya.
Tak hanya itu, Emmanuel Macron juga terus berkata bahwa guru Samuel Paty dipenggal karena menunjukan karikatur Nabi Muhammad SAW dalam pelajaran tentang kebebasan berbicara awal Oktober ini. "Paty dibunuh karena Islamis menginginkan masa depan kita"
Menyikapi hal tersebut Presiden Turki menyerang balik pernyataan Emmanuek Macron dan mendesaknya untuk melakukan "pemeriksaan mental" karena telah menuai banyak protes dari negara-negara mayoritas Muslim.
Selain mendesak Macron untuk melakukan "pemeriksaan mental" agar sebagai pemimpin bisa memperlakukan "jutaan anggota dari kelompok agama yang berbeda seperti ini," - komentar yang mendorong Paris untuk memanggil utusannya ke Ankara.
Sebagaimana dikutip AFP, Pemimpin Turki kembali berkomentar pada Minggu, menuduh Macron "terobsesi dengan Erdogan siang dan malam,"
"(Macron) adalah kasus dan karena itu dia benar-benar perlu diperiksa (kejiwaannya)," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi di kota Malatya, Anatolia Timur.
Baca Juga: PM Bulgaria Positif Covid-19, Borisov dan Tiga Menteri Langsung Isolasi Mandiri
Hubungan antara Macron dan Erdogan semakin tegang karena masalah geopolitik mulai dari sengketa maritim Yunani-Turki hingga konflik antara Armenia dan Azerbaijan.