Bubarkan Aksi Protes, Tentara Nigeria Tembakkan Peluru dan 2 Orang Luka

- 21 Oktober 2020, 21:27 WIB
ilustrasi senjata api/pexels/specnaarms
ilustrasi senjata api/pexels/specnaarms //pexels/specnaarms
 
 
ISU BOGOR - Wilayah komersial Ibu Kota Lagos di Nigeria, yang menentang kebrutalan pihak kepolisian pada, Selasa 20 Oktober 2020. Sejumlah tentara menembakkan peluru pada massa aksi protes di Distrik Lekki, dan mengenai setidaknya dua orang menurut saksi mata.
 
Setiap hari selama hampir dua pekan, ribuan orang Nigeria telah berdemonstrasi secara nasional. Untuk menentang unit anti perampokan di kepolisian, Special Anti-Robbery Squad (SARS), yang dituding kelompok HAM telah melakukan praktik pungutan liar, pelecehan, penyiksaan, dan pembunuhan.
 
Dilansir Reuters, pada 11 Oktober lalu, Unit khusus tersebut dibubarkan, namun massa aksi masih bertahan dengan menuntut reformasi besar-besaran pada penegakan hukum negara itu.
 
 
"Mereka mulai menembakan amunisi kepada kerumunan. Mereka menembak kerumunan. Saya melihat peluru mengenai satu atau dua orang," ujar Alfred Ononugbo (55), seorang petugas keamanan.
 
Belum diketahi kondisi dua orang tersebut. Amnesty Internasional menyebut bahwa sedikitnya 15 orang terbunuh sejak aksi protes dimulai.
 
Angkatan Darat Nigeria mengatakan bahwa tidak ada tentaranya yang berada di lokasi saat penembakan terjadi. Dalam sebuah cuitan Twiiter.
 
 
Menurut saksi mata penembakan terjadi sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Pemerintah Lagos menyebut akan membuka penyelidikan terhadap
kejadian penembakan tersebut.
 
"Terdapat beberapa laporan mengenai penembakan di Lekki Toll Plaza," ujar Gboyega Akosile, juru bicara gubernur Lagos, dalam sebuah
cuitan di Twitter.
 
"Pemerintah Nigeria Bagian telah memerintahkan penyelidikan terkait pristiwa ini," ujarnya dalam cuitan Twitter berbeda.
 
Inyene Akpan (26), seorang fotografer, menyebut bahwa ada lebih dari 20 orang tentara tiba di gerbang tol di Lekki dan menembakkan peluru.
Dia juga menyebut dirinya melihat dua orang terkena tembakan.
 
Saksi mata ketiga, Akinbosola Ogunsanya, mengatakan bahwa dia melihat 10 orang ditembak, serta menyebut bahwa lampu penerangan mati sesaat
setelah para tentara tiba dan dia juga mengatakan telah melihat para tentara itu mengambil jasad korban.
 
Chika Dibia, saksi mata lainnya, dia mengatakan para tentara itu mengelilingi kerumunan selagi mereka menembak.
 
 
Ada 13 orang dirawat di Rumah Sakit Reddington, termasuk beberapa yang mengalami luka tembak. Menurut seorang dokter yang tidak ingin
disebutkan identitasnya.***

Editor: Chris Dale

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x