"Pemerintah secara efektif mempertaruhkan pertanian/peternakan pada kampanye vaksinasi COVID-19 yang sukses pada tahun 2021"
"Karena infeksi meningkat secara eksponensial, secara matematis tampaknya hampir tidak mungkin, untuk mendorong kampanye vaksinasi ke kecepatan yang dapat mengejar kecepatan penyebaran virus korona."
PT Bio Farma milik negara Indonesia telah mencapai kesepakatan dengan Sinovac China untuk 125 juta dosis kandidat vaksinnya, sementara kesepakatan terpisah untuk Sinopharm (50 juta dosis), CanSino (20 juta dosis) dan AstraZeneca Inggris (100 juta dosis) sedang dibuat.
Baca Juga: 10 Hari Didemo, Sooronbay Jeenbekov Langsung Mundur dari Kursi Presiden Kirgistan
Baca Juga: Ngeri, Isi Percakapan di Grup WA KAMI : Buat Skenario 98 dan Demo Wajib Bawa Bom Molotov
Lembong memperingatkan potensi komplikasi dalam peluncuran program vaksinasi.
“Di negara barat atau negara kaya, vaksinasi flu tengah tahunan biasa terjadi. Di Indonesia tentu tidak,” ujarnya.
"Dan alasan saya mengemukakannya adalah seperti suntikan flu, kebanyakan vaksin COVID ini harus disimpan pada suhu plus 2 hingga plus 8 derajat Celcius ... banyak yang harus disimpan pada suhu minus 20 hingga minus 70 derajat celcius,"
"jadi logistik penyimpanan dingin di sekitar vaksin ini sangat sulit, terutama untuk negara-negara yang belum memiliki infrastruktur untuk suntikan flu yang meluas selama setengah tahunan - seperti Indonesia."
Mengenai perubahan UU Omnibus Law Cipta Kerja, Lembong mengatakan dia akan "membela sampai akhir reformasi modernisasi, termasuk reformasi pasar tenaga kerja, yang ada dalam omnibus law", serta langkah untuk membuka lebih banyak sektor ekonomi untuk investasi sektor swasta.