10 Hari Didemo, Sooronbay Jeenbekov Langsung Mundur dari Kursi Presiden Kirgistan

- 16 Oktober 2020, 18:57 WIB
Ilustrasi demonstrasi.
Ilustrasi demonstrasi. /Pixabay/Tama66./

ISU BOGOR - Setelah 10 hari terjadi gelombang demo karena sengketa di parlemen, Presiden Kirgistan Sooronbay Jeenbekov mengundurkan diri pada Kamis 15 Oktober 2020. Jeenbekov tidak ingin melihat warganya menderita karena demo bisa berujung kerusuhan.

Ketika pengunjuk rasa mendekati kediaman resmi, Sooronbay Jeenbekov tiba-tiba mengundurkan diri. Dia mengatakan tidak ada yang lebih disayangi selain nyawa setiap warga negaranya.

"Saya tidak bergantung pada kekuasaan. Saya tidak ingin turun dalam sejarah Kirgistan sebagai presiden yang menumpahkan darah dan menembak warganya sendiri," kata Sooronbay Jeenbekov yang diposting di situs kepresidenan dikutip AFP.

Baca Juga: Ngeri, Isi Percakapan di Grup WA KAMI : Buat Skanario 98 dan Demo Wajib Bawa Bom Molotov

Baca Juga: Jakarta Hujan, KRL Commuter Line Alami Gangguan

Sooronbay Jeenbekov adalah presiden ketiga yang digulingkan dalam pemberontakan populer sejak Kirgistan memperoleh kemerdekaan pada tahun 1991.

Tidak seperti empat negara Asia Tengah lainnya yang muncul dari Uni Soviet, Kirgistan, dengan populasi 6,5 juta, memiliki pluralistik. Politik kehidupan Kirgistan terkait dengan tradisi berbasis klan yang kuat.

Negara pegunungan yang terkurung daratan, yang berbatasan dengan Tiongkok, menjadi tuan rumah pangkalan udara Rusia dan menerima jutaan bantuan keuangan dari Kremlin.

Baca Juga: Tidak Hanya Buruh dan Mahasiswa, 5 Gubernur Ini Juga Surati Jokowi Tolak UU Cipta Kerja

Halaman:

Editor: Chris Dale

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah