Demo Omnibus Law Rusuh dan Strategi Jokowi Soal Vaksin COVID-19 Disorot Media Asing

- 17 Oktober 2020, 08:32 WIB
Tangkapan layar media asing The Sydney Morning Herald yang menyoroti tentang strategi Presiden Jokowi dalam mengkampanyekan strategi vaksin serta kerusuhan demo Omnibus Law Cipta Kerja, 16 Oktober 2020.
Tangkapan layar media asing The Sydney Morning Herald yang menyoroti tentang strategi Presiden Jokowi dalam mengkampanyekan strategi vaksin serta kerusuhan demo Omnibus Law Cipta Kerja, 16 Oktober 2020. /The Sydney Morning Herald

Sedangkan Thomas Lembong menyatakan keprihatinan yang mendalam tentang waktu perubahan undang-undang tempat kerja yang secara signifikan mengurangi perlindungan untuk upah minimum, pesangon, cuti liburan, tunjangan melahirkan, kesehatan dan perawatan anak.

RUU Omnibus Law Cipta Kerja yang disahkan pada 5 Oktober tetapi belum berlaku, telah memicu protes berhari-hari di seluruh Indonesia dengan ratusan orang ditangkap. 

Baca Juga: Hujan Sebentar, Jakarta Banjir 70 CM di 7 RT dan 19 Ruas Jalan Tergenangan

Baca Juga: Ibu Rangga Trauma Berat Tak Berani Pulang ke Rumah

"Data resmi pemerintah Indonesia sangat sedikit, mengecilkan [jumlah infeksi]. Kami memiliki tingkat pengujian terendah dari semua ekonomi besar di dunia" katanya sebagaiman dikutip The Sydney Morning Herald.

Indonesia kini telah mencatat 349.160 kasus virus korona dan 12.268 kematian, dengan infeksi harian lebih dari 4000 orang selama sekitar satu bulan dan tingkat pengujian tetap rendah - di urutan 25.000 hingga 35.000 orang per hari di negara berpenduduk 270 juta orang.

Dana Moneter Internasional minggu ini merevisi penurunan pertumbuhan ekonomi di Indonesia akibat pandemi, memproyeksikan ekonomi terbesar di Asia Tenggara akan berkontraksi sebesar 1,5 persen, daripada perkiraan 0,3 persen pada bulan Juni.

Baca Juga: Dibantai 7-2, Tanpa Kiper Alison, Mampukan Juara Liverpool Lewati Pemimpin Klasemen Everton ?

Baca Juga: Menteri Edhy Prabowo Klaim Sektor Kelautan dan Perikanan Solusi Pangan di Masa Pandemi Corona

"Untuk mendorong vaksinasi agar bisa mengejar kecepatan penyebaran [COVID-19] akan sangat tidak mungkin, bukan?" kata Thomas Lembong.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: The Sydney Morning Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah