Network
ISU BOGOR - Juru bicara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Brigadir Jenderal Ramezan Sharif membantah keras pemberitaan media Zionis yang mengklaim bahwa gedung pembangkit listrik Dimona di Israel dirusak akibat serangan balasan Iran. IRGC menyebut pemberitaan ini sebagai kebohongan dan bagian dari operasi psikologis musuh.
Brigadir Jenderal Ramezan Sharif dalam pernyataannya menegaskan bahwa pembangkit listrik Dimona tidak menjadi target serangan balasan Iran terhadap rezim Zionis. "Berita ini adalah kebohongan besar," tegasnya.
Lebih lanjut, Sharif menjelaskan bahwa pemberitaan ini adalah tindakan jahat yang sejalan dengan operasi psikologis musuh untuk menipu opini publik dan menciptakan ketakutan.
Baca Juga: Iran Peringatkan G7 Agar Jangan Ambil Keputusan yang Tidak Konstruktif: Hanya Memperburuk Ketegangan
Pernyataan Sharif ini muncul setelah media Zionis memberitakan bahwa gedung pembangkit listrik Dimona, yang diyakini sebagai fasilitas nuklir rahasia Israel, dirusak dalam serangan balasan Iran.
Sementara itu, pada hari Jumat dini hari, Iran mengaktifkan sistem pertahanan udaranya setelah suara ledakan terdengar di dekat pangkalan udara besar di provinsi Isfahan. Sumber-sumber Iran menyebutkan bahwa ledakan tersebut memicu aktivasi sistem pertahanan udara.
Media Barat, seperti Reuters, CNN, dan CBS News, melaporkan bahwa ledakan tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh serangan udara Israel. Namun, seorang pejabat senior militer Iran di Isfahan membantah klaim ini.
Baca Juga: Iran Bersumpah Balas Setiap Agresi dengan Senjata yang Lebih Mematikan
Brigadir Jenderal Kedua Siavash Mihandoost menjelaskan bahwa suara ledakan tersebut berasal dari tembakan pertahanan udara Isfahan terhadap benda mencurigakan. Ia menegaskan bahwa tidak ada kerusakan yang dilaporkan dalam insiden tersebut.
