Terus Bela Media Penghina Nabi Muhammad, Presiden Emmanuel Macron Sebut Islam Agama Krisis di Dunia

- 2 Oktober 2020, 18:22 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron: Presiden Emmanuel Macron mengkritik media terkait liputan tentang Prancis pada 'separatisme islam'.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron: Presiden Emmanuel Macron mengkritik media terkait liputan tentang Prancis pada 'separatisme islam'. //Instagram.com/@emmanuelmacron /

ISU BOGOR - Sikap keras terhadap Islam radikal yang merespon kasus penghinaan nabi Muhammad oleh majalah Charlie Hebdo kembali digeneralisir oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron, Jumat 2 Oktober 2020.

Hal tersebut diungkapkan Emmanuel Macron menggambarkan Islam sebagai 'agama yang berada dalam krisis di seluruh dunia' saat ia meluncurkan proposal untuk memerangi radikalisme Islam yang telah menciptakan 'masyarakat paralel' yang hidup di luar nilai-nilai Prancis.

Dia mengumumkan, hari ini Jumat 2 Oktober 2020 bahwa pemerintah Prancis akan mengajukan rancangan undang-undang (RUU) yang bertujuan memperkuat sekularisme di Prancis melawan apa yang digambarkan Macron sebagai 'separatisme Islam' di negara itu.

Baca Juga: Nabi Muhammad Dihina Ulang Charlie Hebdo, Presiden Prancis Emmanuel Macron: Kami Miliki Kebebasan

Dikutip IsuBogor.com dari DailyMail.co.uk, Emmanuel Macron mengatakan bahwa Islam berada dalam krisis karena 'pengerasan yang ekstrim' pada posisi.

Macron telah menciptakan istilah 'separatisme' untuk menggambarkan dunia bawah yang tumbuh subur di beberapa lingkungan sekitar Prancis. Di mana Muslim dengan visi radikal agama mereka mengendalikan populasi lokal untuk menanamkan keyakinan mereka.

Hal tersebut dalam krisis di seluruh dunia' saat ia meluncurkan proposal untuk memerangi radikalisme Islam yang telah menciptakan 'masyarakat paralel' yang hidup di luar nilai-nilai Prancis.

Baca Juga: Kartun Nabi Muhammad Diterbitkan Ulang, Kantor Charlie Hebdo Mirip Bunker Dijaga Ketat

Pidato hari ini muncul saat persidangan sedang berlangsung di Paris atas serangan mematikan Januari 2015 terhadap surat kabar satir Charlie Hebdo dan supermarket halal oleh ekstremis Islam kelahiran Prancis.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x