Kapal Patroli China dan Filipina Bertabrakan di Laut China Selatan, Ketegangan Meningkat!

- 5 Maret 2024, 14:48 WIB
Tabrakan kapal antara Penjaga Pantai China dan Filipina di Laut Cina Selatan menambah panas ketegangan yang sudah lama terjadi antara kedua negara.
Tabrakan kapal antara Penjaga Pantai China dan Filipina di Laut Cina Selatan menambah panas ketegangan yang sudah lama terjadi antara kedua negara. /Foto/Reuters
ISU BOGOR - Tabrakan kapal antara Penjaga Pantai China dan Filipina di Laut Cina Selatan menambah panas ketegangan yang sudah lama terjadi antara kedua negara. Penjaga Pantai Filipina (Philippines Coast Guard/PCG) melaporkan bahwa salah satu kapal mereka mengalami kerusakan pada Selasa 5 Maret 2024 akibat bertabrakan dengan kapal Penjaga Pantai China saat sedang menyalurkan pasokan logistik.

 

Komodor PCG Jay Tarriela mengatakan bahwa kapal PCG mengalami kerusakan struktural ringan akibat "manuver dan pemblokiran berbahaya" yang dilakukan oleh kapal Penjaga Pantai China. Insiden ini terjadi saat kapal-kapal Filipina sedang mendukung Operasi Rotasi dan Penyediaan Ulang Angkatan Bersenjata Filipina di Laut Cina Selatan.

 

Penjaga Pantai China, melalui media pemerintah Global Times, mengklaim bahwa kapal Filipina telah memasuki wilayah mereka tanpa izin, sehingga mereka mengambil tindakan pengendalian yang sah. Namun, Filipina membantah klaim tersebut.
 

 

Ren'ai Jiao, yang merupakan nama yang digunakan oleh China untuk Pulau Beting Thomas Kedua di gugusan pulau Spratly, menjadi pusat sengketa antara Beijing dan Manila. Ini bukanlah insiden pertama kali, sebelumnya pada bulan Desember, kapal-kapal Tiongkok menembakkan meriam air ke kapal-kapal Filipina.

 

Ketegangan di Laut Cina Selatan semakin meningkat belakangan ini. China telah lama mengklaim sebagian besar wilayah perairan di Laut China Selatan, yang juga meliputi teritorial negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Taiwan.

 

Meskipun Indonesia tidak memiliki sengketa wilayah di Laut China Selatan dengan China, namun aktivitas kapal-kapal patroli dan kapal nelayan China yang sering memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Natuna Utara membuat Jakarta waspada.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x