"Ketiga pilot juga tidak dapat melihat api dari kokpit ketika kebakaran pertama kali terjadi dan diberitahu oleh awak kabin," kata juru bicara JAL kepada AFP.
Pesawat itu menabrak pesawat penjaga pantai setelah mendarat di Bandara Haneda Tokyo pada Selasa malam. Semua kecuali satu dari enam orang di pesawat yang lebih kecil tewas.
Bola api meletus dari pesawat sebelum berhenti dan dilalap api besar, akhirnya meninggalkan sekam hangus di landasan.
Baca Juga: Raisi: Musuh Tidak Dapat Mengganggu Persatuan Iran Lewat Terorisme
Namun pilot mengatakan mereka tidak melakukan “kontak visual” dengan pesawat lain, meskipun salah satu dari mereka melihat “sebuah objek” tepat sebelum tabrakan, menurut JAL.
"Setelah pesawat mendarat dan sekitar saat roda depan menyentuh atau hendak menyentuh tanah --dalam beberapa detik tersebut, mereka mengaku merasakan adanya benturan," kata juru bicara tersebut.
Kepala pramugari, salah satu dari sembilan penumpang, melaporkan ke kokpit bahwa pesawat terbakar karena awak kabin memerlukan izin untuk membuka pintu darurat, lapor lembaga penyiaran NHK.
Baca Juga: Cerita Petani Cabai Kota Bogor yang Sukses Manfaatkan Lahan Tidur di Perkotaan
Pada saat ini, kabin dipenuhi asap dan semakin panas, dengan bayi-bayi menangis dan orang-orang memohon agar pintu dibuka, menurut rekaman video.
Dalam salah satu klip video, terdengar suara anak muda berteriak: "Tolong biarkan kami keluar. Tolong. Tolong buka. Buka saja. Ya Tuhan."