Network
ISU BOGOR - Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan musuh mungkin percaya bahwa mereka dapat mencapai tujuan tidak sah mereka melalui terorisme, namun bangsa Iran telah membuktikan bahwa kejahatan semacam itu tidak akan mengganggu “persatuan, keamanan, dan strategi” mereka.
Presiden Raisi menyampaikan pernyataan tersebut pada Rabu malam ketika dia menerima panggilan telepon dari timpalannya dari Turki Recep Tayyip Erdogan.
Panggilan telepon itu terjadi setelah dua serangan teroris menargetkan upacara memperingati empat tahun kemartiran komandan anti-teror legendaris Iran Jenderal Qassem Soleimani di kota Kerman di tenggara, yang menyebabkan hampir 100 orang tewas dan banyak lainnya terluka.
“Peristiwa teroris ini terjadi pada hari peringatan tersebut dan di sekitar peristirahatan seorang syahid yang dikenal sebagai pahlawan dalam memerangi terorisme dan kekerasan di wilayah tersebut,” kata Raisi.
“Musuh-musuh bangsa Iran mungkin mengira mereka dapat mencapai tujuan tidak sah mereka melalui alat terorisme, namun rakyat Iran telah membuktikan bahwa kejahatan ini tidak dapat mengganggu persatuan, keamanan, dan strategi mereka,” tambahnya.
Presiden Turki, yang sebelumnya menyampaikan belasungkawa tertulis kepada para pemimpin dan bangsa Iran mengatakan, “Saya merasa perlu untuk secara pribadi menyampaikan simpati dan belasungkawa saya kepada Anda mengenai serangan teroris yang keji ini.”
