Israel Tunda Serangan Darat ke Gaza, Takut Terowongan Hamas?

- 15 Oktober 2023, 14:12 WIB
Tentara Israel
Tentara Israel /Reuters
ISU BOGOR - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bersiap melakukan serangan darat ke Jalur Gaza yang dikuasai Hamas. Serangan itu sebagai pembalasan atas serangan darat-laut-udara yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut yang menyebabkan lebih dari 1.300 warga Israel tewas.

Ketika Israel melanjutkan serangan udaranya ke lokasi-lokasi yang terkait dengan Hamas di Gaza, Iran memperingatkan “konsekuensi serius” jika pemboman tersebut tidak dihentikan.

Israel siap melancarkan serangan darat paling ambisius sejak invasi ke Lebanon pada tahun 2006. Ini juga akan menjadi pertama kalinya sejak invasi Gaza tahun 2008 dimana Israel berusaha merebut dan mempertahankan wilayah tersebut.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk melenyapkan Hamas setelah serangan mematikannya terhadap warga sipil, yang paling mematikan dalam sejarah negara itu.

Baca Juga: Genosida di Gaza Palestina: Korban Tewas Kekejaman Israel Tembus 2.268 Orang

Israel telah menjadikan Gaza sebagai sasaran pemboman terberat dalam sejarahnya. Hal ini menyebabkan wilayah tersebut, yang merupakan rumah bagi 2,3 juta orang, berada dalam kondisi lockdown total dan menghancurkan sebagian besar infrastrukturnya.

Untuk melawan serangan multi-cabang Hamas, Israel, bersama dengan gabungan kekuatan militer dan angkatan udaranya, telah mengerahkan 300.000 tentara cadangan untuk memenuhi tujuan Netanyahu untuk menghancurkan Gaza hingga menjadi puing-puing. Serangan darat yang direncanakan pada Minggu dini hari ternyata belum juga dimulai.

Lantas Apa yang Ditakuti Israel?

Menurut The New York Times, rencana invasi akhir pekan pasukan Israel digagalkan oleh cuaca mendung, yang akan menyulitkan pilot dan operator drone untuk memberikan perlindungan udara bagi pasukan darat.

Ribuan warga Gaza membanjiri Gaza selatan pada hari Sabtu setelah Israel memperingatkan mereka untuk pergi sebelum kemungkinan serangan darat. Pejabat PBB di Gaza mengatakan militer Israel, yang mengerahkan pasukan di perbatasan, telah memberi mereka tenggat waktu 24 jam untuk menyelesaikan evakuasi.
 
 
Tentara Israel melakukan serangan lokal di Gaza selama 24 jam terakhir untuk membersihkan wilayah tersebut dari pejuang Hamas dan senjata, serta untuk menemukan orang hilang.
 
Potensi invasi besar-besaran sangatlah kompleks, ditambah dengan fakta bahwa Hamas diyakini menyandera banyak warga Israel di bunker dan terowongan bawah tanah mereka.
 
Terowongan labirin Hamas di bawah Gaza menimbulkan tantangan besar bagi pasukan Israel. Para ahli memperingatkan bahwa Israel akan kehilangan keunggulan daya tembaknya dan terpaksa menghadapi musuh dalam pertempuran jarak dekat jika serangan darat dilancarkan.

Gaza, daerah padat penduduk dengan jaringan terowongan yang rumit merupakan faktor kunci dalam situasi keamanan Israel yang menakutkan. Seorang juru bicara militer Israel baru-baru ini menyatakan bahwa mereka menyerang bagian dari jaringan terowongan, namun ini akan menjadi pertempuran yang sangat melelahkan.

Analis militer Israel mengatakan mereka khawatir Hamas akan menggunakan para sandera sebagai tameng manusia, sehingga menciptakan dilema moral dan operasional bagi Israel.

Ada juga kekhawatiran bahwa Hamas akan menggunakan sandera Israel sebagai tameng manusia untuk menghalangi serangan dengan menciptakan dilema operasional besar-besaran bagi otoritas Israel.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x