Data tersebut berdasarkan keterangan resmi Kementerian Kesehatan Palestina sebagaimana dilansir Anadolu Agency, Sabtu 14 Oktober 2023.
"Korban 2.215 orang tewas di Gaza dan 8.714 orang luka-luka. Sebanyak 54 orang lainnya yang tewas dan 1.100 orang terluka berasal dari Tepi Barat," ungkap keterangan resmi Kementerian Kesehatan Palestina.
Dalam peningkatan dramatis ketegangan di Timur Tengah, seminggu yang lalu pasukan Israel melancarkan kampanye militer yang berkelanjutan dan kuat terhadap Jalur Gaza, sebagai respons terhadap serangan militer oleh kelompok Palestina Hamas di wilayah Israel.
Baca Juga: Rusia: AS Sebar Kebohongan dalam Mendukung Israel Terhadap Palestina
Konflik tersebut dimulai pada Sabtu lalu ketika Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa terhadap Israel, sebuah serangan mendadak yang memiliki banyak aspek termasuk rentetan peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Hamas mengatakan operasi tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina. Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza.
Respons Israel telah meluas hingga memotong pasokan air dan listrik ke Gaza, yang semakin memperburuk kondisi kehidupan di wilayah yang telah mengalami pengepungan yang melumpuhkan sejak tahun 2007, serta memerintahkan lebih dari 1 juta warga Gaza di jalur utara untuk mengungsi ke jalur selatan dalam waktu 24 jam.
Genosida di Gaza Palestina
Tentunya kebrutalan dan kebiadaban Israel tersebut menuai banyak kecaman. Alhasil, tak sedikit yang menuding Israel tengah melakukan upaya genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza.
Seperti Defense for Children Internasional Palestina atau DCI Palestine sebagai salah satu NGO yang fokus dalam perlindungan dan hak asasi anak-anak di Palestina menyebut kekejaman Israel itu sebagai kampanye genosida.