Network
ISU BOGOR - Pasukan pendudukan Israel memberlakukan pengepungan ketat di Kota Tua dan Masjid Al-Aqsa. Mereka memasang penghalang keamanan, dan memasang penghalang besi pada Jumat pagi, 13 Oktober 2023.
Pasukan pendudukan mencegah warga Palestina datang untuk melaksanakan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa, dengan menggunakan pentungan, bom suara, dan unit kavaleri.
Dikutip dari Quds Press, Jumat 13 Oktober 2023, Departemen Wakaf Yerusalem pemerintah Yordania dalam sebuah pernyataan menyebut Israel hanya mengizinkan sekitar 5 ribu warga lanjut usia (lansia) Palestina saja yang dapat melaksanakan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa.
"Pasukan kavaleri polisi pendudukan di Yerusalem mengejar warga Palestina di lingkungan Wadi Al-Joz di pusat Yerusalem, lingkungan Ras Al-Amud, dan Jalan Al-Jethsaniyah, di selatan Masjid Al-Aqsa," tulis Quds Press dalam laporannya.
Pasalnya, pasukan pendudukan mulai menghantui para pemuda tersebut dan menggeledah mereka secara fisik dalam perjalanan menuju Masjid Al-Aqsa, dan mencegah sebagian besar dari mereka melewati pos pemeriksaan yang dipasang di jalanan.
"Sumber lokal di Kamp Shuafat, sebelah timur Yerusalem, melaporkan bahwa pasukan pendudukan mencegah pemuda di bawah usia 30 tahun melewati pos pemeriksaan militer yang didirikan di pintu masuk kamp," tulis situs tersebut.
Baca Juga: Hamas Serukan Rakyat Palestina Melakukan Perlawanan Terhadap Israel di Tepi Barat
Pasukan pendudukan terus melakukan pengepungan terhadap Masjid Al-Aqsa selama tujuh hari berturut-turut, dengan pembatasan tambahan dan pembatasan masuknya jamaah, karena hanya mereka yang berusia di atas 70 tahun dan penduduk Kota Tua saja yang diizinkan memasuki Masjid Al-Aqsa.
