Kemendikbud Harap Krisis Covid-19 Dijadikan Momentum Peningkatan Literasi

- 5 September 2020, 23:13 WIB
ILUSTRASI literasi.*/ANTARA
ILUSTRASI literasi.*/ANTARA /

ISU BOGOR - Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbud, Jumeri berharap, masa krisis Covid-19 ini bisa diadikan momentum bagi seluruh pihak untuk menunjukkan keberpihakannya terhadap peningkatan literasi.

Menurut Jumeri, strategi penuntasan buta aksara beberapa tahun terakhir difokuskan pada daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T) karena daerah tersebut sulit dijangkau terutama di masa pandemi.

"Daerah 3T adalah bagian dari NKRI yang harus diperjuangkan, kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah sangat diperlukan untuk menyukseskan pemberantasan buta aksara di Indonesia,” imbuhnya dalam keterangan pers tertulis yang diterima IsuBogor.com, Sabtu 5 September 2020.

Baca Juga: Keren, Metallica Tengah Aransemen 'Nothing Else Matters' Sebagai Soundtrack Film Ini

Upaya pemerintah dalam menurunkan angka buta aksara melalui berbagai strategi dan program telah memperoleh hasil yang membanggakan.

Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) BPS tahun 2019, jumlah penduduk buta aksara telah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Persentase buta aksara tahun 2011 sebanyak 4,63 persen, dan pada tahun 2019 turun menjadi 1,78 persen.

“Artinya, angka buta aksara di Indonesia terus mengalami penurunan setiap tahunnya seiring dengan terlaksananya berbagai strategi yang inovatif dan menjawab kebutuhan belajar masyarakat,” kata.

Baca Juga: Samsung Galaxy Z Fold 2, Harga dan Spesifikasi HP Tercanggih Pecinta Gadget Berkantong Tebal

Sebagai pengingat akan komitmen penuntasan buta aksara, maka UNESCO menetapkan tanggal 8 September sebagai Hari Aksara Internasional (HAI). Tahun ini adalah peringatan HAI ke-55 yang diselenggarakan setiap tahun.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x