Minta Maaf soal 'Piting' Terkait Rempang, Panglima TNI: karena Saya Orang Ndeso

- 20 September 2023, 11:12 WIB
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono terkait pernyataan 'piting' pendemo di wilayah Rempang.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono terkait pernyataan 'piting' pendemo di wilayah Rempang. /Foto/tni.mil.id

ISU BOGOR - Baru-baru ini publik dibuat heboh dengan pernyataan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono yang menyebut 'piting' pendemo di wilayah Rempang. Akibat pernyataannya itu, istilah tersebut jadi viral hingga trending di Twitter.

Mengetahui pernyataannya tersebut menuai kecaman dari berbagai pihak, Panglima TNI langsung minta maaf dan mengklarifikasi soal pernyataan 'piting' dalam menangani masalah di pulau Rempang tersebut.

"Saya mohon maaf, sekali lagi mohon maaf atas pernyataan kemarin yang mungkin masyarakat menilai seolah dipiting," kata Yudo dalam keterangan tertulisnya yang dikutip di laman resmi TNI, Rabu, 20 September 2023.

"Itu karena bahasa saya dipiting itu saya orang ndeso yang biasa melaksanakan waktu kecil sering piting-pitingan dengan teman saya," tambahnya.

Baca Juga: 4 Pelaku Pembacokan Warga Cijeruk Dringkus Polisi

Lebih lanjut, Yudo menjelaskan bahasa piting dalam menyelesaikan masalah Rempang ini relatif lebih aman.

"Karena saya kira dipiting lebih aman kita tidak punya alat, sejak orde baru tidak ada, sejak Undang-Undang TNI tidak dilibatkan untuk memakai alat seperti jaman dulu tidak ada," ungkap Yudo.

Lebih lanjut Yudo menjelaskan alasan keluar pernyataan piting adalah jawaban pertanyaan dari Pangdam kemudian disampaikan seperti itu.

"Pernyataan piting, adalah menjawab pertanyaan dari Pangdam, sudah saya sampaikan bahwa itu seumpama, tidak ada saya mengerahkan pasukan karena memang tidak ada permintaan pengerahan pusat pasukan sebanyak itu," kata Yudo.

"Tapi kalau pengertian masyarakat lain-lain di masyarakat, pada kesempatan ini saya mohon maaf yang sebesar besarnya," sambungnya.

Baca Juga: Usai Alun-alun Suryakencana Gunung Gede Kebakaran, Pendakian Tetap Buka Ini Kata TNGGP

Lebih lanjut Panglima TNI menegaskan bahwa tidak ada operasi militer di Batam, yang ada pasukan yang diminta bantuan kewilayahan seperti Kodim, Korem.

"Jadi tidak ada pengerahan pasukan bahkan saat awal sebelum terjadinya itu, saya sudah kirim Danpuspom TNI ke sini, jangan sampai TNI terlibat, kita kerahkan Puspom TNI untuk mengawasi itu, saya berharap pasukan TNI jangan arogan," pungkasnya.

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x