193 Siswa Terinfeksi Covid-19, Korea Selatan Kembali Tutup Sekolah dan Terapkan PJJ

- 25 Agustus 2020, 21:43 WIB
Ilustrasi sekolah di Korea Selatan.
Ilustrasi sekolah di Korea Selatan. /Pexels/Jeswin Thomas

Hingga Selasa sore 25 Agustus 2020, ada 915 orang terinfeksi dari sebuah gereja di utara Seoul yang pendetanya memimpin pawai ribuan pengunjuk rasa anti-pemerintah awal bulan ini.

Baca Juga: Sukses Membawa Demam ke Seluruh Dunia, BTS Bakal Dianugerahi Penghargaan Tertinggi Korea Society

Pendeta termasuk di antara mereka yang mengembangkan COVID-19. Hampir 200 infeksi telah dikaitkan dengan unjuk rasa 15 Agustus ketika otoritas kesehatan memohon kepada anggota gereja dan pengunjuk rasa untuk maju ke depan untuk pengujian.

Banyak yang tetap tidak dapat dihubungi atau menolak untuk menjalani tes. Para pejabat telah menyatakan keprihatinan atas teori konspirasi bahwa pemerintah memanipulasi hasil tes dalam rencana untuk menutup gereja tersebut.

"Saya memohon sekali lagi: jika kami menghubungi Anda dan meminta Anda untuk dites, silakan dites," kata Kwon Jun-wook, direktur Institut Kesehatan Nasional Korea Selatan, selama pengarahan virus.

Baca Juga: Dugaan Pelecehan Seksual, Wali Kota Seoul Korea Selatan Menghilang dan Ditemukan Meninggal

“COVID-19 tidak dapat membedakan sikap politik. Ia tidak mengetahui berbagai jenis agama yang ada. Itu tidak memiliki konsep ideologi atau kepercayaan. Tidak mungkin virus memiliki hal-hal seperti itu."

Perkembangan Kasus Positif di Kawasan Asia-Pasifik

India telah melaporkan lebih dari 60.000 infeksi baru, sehingga totalnya menjadi 3,17 juta. Kementerian Kesehatan juga melaporkan 848 kematian dalam 24 jam terakhir, menjadikan total kematian melebihi 58.000.

Tingkat pemulihan telah mencapai hampir 76% karena Kementerian Kesehatan menambahkan jumlah pasien pulih tertinggi dalam sehari, lebih dari 66.500. Pengujian juga meningkat secara dramatis.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x