Banyak yang memakai masker hanya menutup mulut, tidak hidung. Bahkan banyak juga masker diturunkan menutup dagu, tidak menutup hidung dan mulut. Kondisi ini sangat tidak menguntungkan. Sama saja tidak menggunakan masker, sehingga risiko penularan tetap terjadi.
“Setelah melepas masker tidak menyimpannya dengan baik. Seringkali menyentuh bagian luar masker, kemudian menyentuh hidung dan mulut sama saja dengan mengantarkan virus SARC Cov-2 penyebab Covid-19 ke saluran pernapasan,” kata Yurianto.
Baca Juga: Banjir Sulsel, BNPB Komitmen Tetap Fokus Pantau Bencana Dalam Pandemi Covid-19
Sumber penularan lainnya adalah di fasilitas umum terutama saat makan siang. Beberapa pekerja kantoran memilih makan siang di luar. Di sinilah seringkali lupa bahwa protokol kesehatan justru harus lebih ketat dilaksanakan. Karena pada saat itulah masker dilepas untuk makan.
Karena itu, harus menjaga jarak, dan menjamin bahwa lingkungan di tempat makan itu memiliki sirkulasi udara baik. Disarankan membawa alat makan sendiri untuk memastikan makan dengan kondisi tenang dan mengurangi risiko tertular. Upayakan tidak ada pembicaraan sama sekali selama makan bersama orang lain. Ini penting untuk mengurangi risiko sebaran Covid-19.
Baca Juga: Banjir Sulsel, BNPB Komitmen Tetap Fokus Pantau Bencana Dalam Pandemi Covid-19
“Ini sesuatu yang baru. Karena selama ini di tempat makan itulah kita bertemu dengan banyak orang, ngobrol berkepanjangan, inilah yang harus kita ubah. Inilah yang kita sebut adaptasi kebiasan baru,” kata Yurianto.
Tempat lain yang berpeluang besar menjadi sumber penularan adalah sarana transportasi umum, seperti kereta, bus, angkutan kota, dan lain-lain. Upayakan tidak melakukan pembicaraan apapun dalam perjalanan. Tetap gunakan masker dan hindari kemungkinan berhadap hadapan pada jarak kurang dari satu meter.***