Kasus COVID-19 di China Tembus Rekor Baru setelah Demo Tolak Lockdown

- 28 November 2022, 12:54 WIB
Petugas pencegahan epidemi dalam pakaian pelindung memasukkan limbah medis ke dalam kotak di kompleks perumahan saat wabah penyakit virus corona (COVID-19) berlanjut di Beijing, China 27 November 2022. REUTERS/Thomas Peter
Petugas pencegahan epidemi dalam pakaian pelindung memasukkan limbah medis ke dalam kotak di kompleks perumahan saat wabah penyakit virus corona (COVID-19) berlanjut di Beijing, China 27 November 2022. REUTERS/Thomas Peter /

Baca Juga: Cek Fakta: Xi Jinping Ditahan Usai Dikudeta Militer China, Begini Faktanya

Mobil-mobil yang lewat secara teratur bergabung dalam kemeriahan dengan membunyikan klakson dan mengacungkan jempol kepada pengunjuk rasa yang pada gilirannya menimbulkan sorakan besar-besaran dari mereka yang berkumpul.

Para pengunjuk rasa diikuti oleh puluhan petugas polisi berseragam, dengan petugas keamanan berpakaian preman di antara massa dan mobil polisi bergerak di dekatnya.

Seorang pejabat yang mengatakan dia adalah kepala departemen kepolisian Beijing datang secara pribadi untuk berbicara dengan beberapa pengunjuk rasa, memegang pengeras suara untuk meminta mereka pulang.

Baca Juga: Rocky Gerung soal Rumor Xi Jinping Ditahan: Ada Sesuatu di Dalam Partai Komunis China

"Kalian anak muda. Kalian harus pulang sekarang. Kalian mengganggu lalu lintas di sini dengan berdiri di jalan," katanya.

Bentrokan di Shanghai pada hari Minggu terjadi setelah acara berjaga sehari sebelumnya yang diadakan oleh beberapa penduduk kota untuk para korban kebakaran apartemen Urumqi, yang berubah menjadi protes terhadap pembatasan COVID-19, dengan kerumunan meneriakkan seruan agar penguncian dicabut.

"Turunkan Partai Komunis China, turunkan Xi Jinping", satu kelompok besar meneriakkan pada dini hari Minggu, menurut saksi dan video yang diposting di media sosial, dalam protes publik yang jarang terjadi terhadap kepemimpinan negara.

Baca Juga: China dan India Serukan Akhiri Negosiasi Perang Ukraina, Rusia Terisolasi di Majelis PBB

Sensor negara tampaknya telah menghapus media sosial China dari berita apa pun tentang aksi unjuk rasa, dengan istilah pencarian "Sungai Liangma", "Jalan Urumqi" - situs protes di Beijing dan Shanghai - menghapus referensi apa pun tentang aksi unjuk rasa di Weibo.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah