Jepang Siap Dialog saat Kapal China dan Rusia Bergabung dalam Latihan Vostok 2022

- 3 September 2022, 12:46 WIB
Kapal perusak besar Tipe 055 Nanchang yang terpasang pada angkatan laut Komando Teater Utara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) terlihat selama penempatan sebagai bagian dari latihan militer strategis Vostok 2022 Rusia yang berlangsung hingga 7 September 2022.
Kapal perusak besar Tipe 055 Nanchang yang terpasang pada angkatan laut Komando Teater Utara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) terlihat selama penempatan sebagai bagian dari latihan militer strategis Vostok 2022 Rusia yang berlangsung hingga 7 September 2022. /VCG

ISU BOGOR - Armada kapal angkatan laut China dan Rusia yang berpartisipasi dalam latihan bersama Vostok 2022 (Timur 2022) yang sedang berlangsung bertemu di bagian utara Laut Jepang pada Jumat, Sabtu 3 September 2022.

Para pengamat mencatat bahwa China dan Rusia, sebagai dua kekuatan regional utama, berkomitmen untuk bersama-sama menjaga perdamaian regional, stabilitas dan tatanan global pasca-Perang Dunia II.

Ini sangat penting pada saat perubahan kompleks dalam situasi regional, termasuk kecenderungan militer Jepang yang jelas, yang memiliki relevansi historis.

Baca Juga: 2 Kapal Perang AS Transit di Selat Taiwan untuk Pertama Kalinya sejak Kunjungan Pelosi

Dalam rekaman yang dirilis oleh China Central Television, kapal perusak besar Tipe 055 kelas 10.000 ton China, Nanchang, berlayar bersama dengan kapal angkatan laut lainnya.

Dikutip dari Global Times, laporan berita sebelumnya mengatakan armada China juga termasuk fregat rudal berpemandu Tipe 054A Yancheng dan kapal suplai komprehensif Tipe 903A Dongpinghu.

Para analis menilai meski latihan tersebut tidak ditujukan untuk pihak ketiga atau terkait dengan situasi saat ini, latihan tersebut berfungsi sebagai pencegah terhadap ketidakpastian seperti kekuatan eksternal yang bermaksud buruk, hegemoni, dan politik kekuasaan.

Baca Juga: Kapal Perang NATO Tiba di Laut Baltik, Komandan AL Estonia: Saya Sangat Senang

"Kerja sama militer antara China dan Rusia, dua kekuatan utama dunia, akan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas di kawasan," kata para analis.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Global Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x