"Berdasarkan alat bukti permulaan cukup, ditetapkan 6 tersangka sebagai berikut yang pertama saudara insinyur AHL, Direktur Utama PT LIB," ujar Kapolri, Kamis 6 Oktober 2022.
Kapolri menjelaskan tim dalam melakukan kegiatan penyelidikan Tragedi Kanjuruhan secara maraton, secara cepat, namun tentunnya tetap berhati-hati dan megedepankan scientific crime investigation.
"Beberapa yang dilakukan antara lain, pendalaman CCTV (di lokasi kejadian) hasil temuan yang ada di pertandingan sepak bola 1 Oktober 2022, untuk mengubah jadwal persiapan untuk melakukan pengamanan," kata Kapolri.
Baca Juga: Minta Maaf soal Tragedi Kanjuruhan, Kapolda Jatim Didesak Mundur dari Jabatan
Kapolri juga sempat menyebutkan untuk pengamanan pertandingan Arema FC kontra Persebaya Surbaya itu dikerahkan 2.034 personel.
"Muncul beberapa penonton atau supporter yang proses evakuasi berjalan cukup lama, hampir satu jam, karena memang sempa tejadi kendala atau hambatan karena memang terjadi penghadangan," kata Kapolri.
Dalam bersamaan penonton banyak yang turun ke lapangan. Beberapa anggota kemudian, seperti ada yag menggunakan tameng.
"Dengan semakin bertambahnya penonton yang turun ke lapangan beberapa personel menembakan gas air mata, 11 personel, 7 tembakan ke tribun selatan, tribun utara 1 tembakan, ke lapangan 3 tembakan," ungkap Kapolri.
"Ini mengakibatkan penonton panik, merasa pedih dan kemudian berusaha untuk tinggalkan arena," di satu sisi tembakan tersebut agar penonton yang turun ke lapangan bisa dicegah," ungkapnya.***