Buntut Tragedi Kanjuruhan, 18 Polisi Pelontar Gas Air Mata Diperiksa Tim Investigasi

- 3 Oktober 2022, 19:13 WIB
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News)
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News) /
ISU BOGOR - Sebanyak 18 anggota polisi operator pelontar gas air mata saat laga Arema FC dan Persebaya Surabaya diperiksa tim investigasi Inspektorat Khusus (Itsus) dan Propam Polri.

"Tim dari pemeriksa Bareksrim secara internal dari Itsus dan Propam melakukan pemeriksaan anggota yang terlibat langsung dalam pengamanan," ungkap Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo.

"18 orang anggota yang bertanggung jawab atau operator senjata pelontar didalami Itsus dan Propam," tutur Dedi dikutip dari PMJ News, Senin 3 Oktober 2022.

Baca Juga: Korban Tragedi Kanjuruhan Capai 448 Orang, 125 Meninggal Dunia dan 323 Luka-luka

Selain itu, lanjut Dedi, tim Itsus dan Propam juga akan mendalami terkait masalah prosedur pengamanan pertandingan.

"Juga mendalami terkait masalah manajerial pengamanan, mulai pangkat perwira (pertama) sampai pamen," ujar Dedi.

Diberitakan sebelumnya, investigasi pengusutan tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang menewaskan ratusan orang dilanjutkan pada Senin 3 Oktober 2022 dengan memeriksa beberapa saksi.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan: Klub Sepak Bola Dunia Belasungkawa hingga La Liga Spanyol Mengheningkan Cipta

"Update hari ini, tim investigasi Polri dari Bareskrim akan melakukan pemeriksaan beberapa saksi antara lain Direktur LIB, Ketua PSSI Jawa Timur, Ketua Panitia penyelenggara dari Arema, dan Kadispora Provinsi Jawa Timur, yang inshaAllah akan dimintai keterangannya hari ini," jelas Dedi.

Dedi menambahkan, dari laboratorium forensik (Labfor) Polri juga menganalisa titik-titik lokasi CCTV di sekitar stadion.

"Kemudian dari labfor juga mulai tadi malam dan hari ini juga masih bekerja mendalami dan menganalisa 32 titik CCTV yang ada di sekitar Kanjuruhan dan beberapa lokasi. Kemudian juga melakukan analisis terhadap 2 DVR," terangnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x