Shinzo Abe, perdana menteri terlama di Jepang, meninggal pada hari Jumat di usia 67, setelah ditembak saat berkampanye untuk seorang kandidat menjelang pemilihan nasional.
Polisi menangkap seorang tersangka, Tetsuya Yamagami, 41, atas tuduhan percobaan pembunuhan sebelum kematian Abe diumumkan.
Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Jepang mengatakan bahwa Abe telah ditembak di leher kanan dan dada kirinya.
Baca Juga: Kronologi Penembakan Shinzo Abe, Mantan PM Jepang yang Meninggal secara Tragis
Sebelum meninggal, rekaman di media sosial menunjukkan Shinzo Abe, 67, pingsan dan berdarah di tanah di kota barat Nara, dekat Kyoto.
Hidetada Fukushima, profesor yang bertanggung jawab atas pengobatan darurat di Rumah Sakit Universitas Medis Nara, mengatakan pada Jumat malam bahwa Abe dinyatakan meninggal di sana tak lama setelah pukul 17.00 waktu setempat.
"Abe dibawa ke RS pada pukul 12.20 WIB sempat tidak menunjukkan tanda-tanda vital," kata Dr. Fukushima sebagaimana dilansir New York Times, Jumat 8 Juli 2022.
Dia mengatakan Abe menderita dua luka tembak. Dokter mencoba menghentikan pendarahan dan melakukan transfusi, tetapi mereka tidak dapat menyadarkannya.
Baca Juga: Mantan PM Jepang Shinzo Abe Meninggal Usai Ditembak ketika Pidato di Nara
Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pada jumpa pers sebelum kematian Abe diumumkan bahwa serangan itu adalah tindakan keji. Dia menambahkan, “Itu biadab dan jahat, dan itu tidak bisa ditoleransi.”