Iran Tegaskan Tidak Akan Menyerah untuk Balas Dendam atas Tewasnya Qassem Soleimani

- 22 April 2022, 20:47 WIB
Iran Tegaskan Tidak Akan Menyerah untuk Balas Dendam atas Tewasnya Qassem Soleimani
Iran Tegaskan Tidak Akan Menyerah untuk Balas Dendam atas Tewasnya Qassem Soleimani /WANA NEWS AGENCY/via REUTERS

Ia menyebut jenderal yang terbunuh itu sebagai pahlawan seluruh dunia Muslim karena berperang melawan Negara Islam (IS, mantan teroris ISIS/ISIL) di Irak dan Suriah.

Pada peringatan kedua kematian Soleimani, Raisi mengatakan Iran akan melakukan "balas dendam" kecuali mereka yang bertanggung jawab menghadapi pengadilan internasional.

Baca Juga: Iran Ancam Israel dengan Rudal, Hossein Salami: Sanksi AS Telah Memperkuat IRGC

Selama tahun lalu, Teheran dan Washington telah berusaha untuk menghidupkan kembali kesepakatan 2015, yang dikenal sebagai JCPOA, yang sangat membatasi program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi internasional. Presiden AS saat itu Donald Trump meninggalkan perjanjian pada 2018, sambil menuduh Iran secara diam-diam melanggarnya, dan memberlakukan kembali sanksi terhadap negara itu.

Teheran membantah tuduhan itu dan meminta UE, mitra lain dalam kesepakatan itu, untuk solusi atas sanksi tersebut. Iran secara resmi berhenti mematuhi perjanjian 2015 pada 2019.

Penerus Trump Joe Biden menyatakan kesediaannya untuk bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir, tetapi menolak permintaan Iran untuk mencabut sanksi terlebih dahulu.

Baca Juga: Penampakan Mengerikan Kapal Besar Tenggelam di Laut Iran, Operasi SAR Besar-besaran Dilakukan

“Jika mereka tidak ingin menggunakan pembicaraan ini untuk menyelesaikan masalah bilateral lain di luar JCPOA, maka kami yakin bahwa kami dapat dengan cepat mencapai pemahaman tentang JCPOA dan mulai mengimplementasikan kembali kesepakatan itu,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan kepada media pada Kamis.

Juru bicara itu menambahkan bahwa, terlepas dari apa yang terjadi pada JCPOA, AS akan "secara agresif menggunakan ... alat yang kuat" untuk mengatasi apa yang mereka gambarkan sebagai "kegiatan destabilisasi" Iran di wilayah tersebut.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan akhir bulan lalu bahwa Teheran siap untuk menyelesaikan kesepakatan jika AS "bertindak secara pragmatis."***

Halaman:

Editor: Muhamad Husni Tamami

Sumber: Russia Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x